Aksi Demo, AMTI Pertanyaan Program 100 Hari Kerja Wabup Tulungagung

“Kita tidak mau Wakil Bupati hanya dijadikan sebagai simbol atau sebagai gambar saja, Wakil Bupati harus punya peran strategis yang nyata dijalankan, tidak hanya sekedar hadir sana hadir sini tetapi tidak punya karakter di masyarakat. Fakta dilapangan tidak ada kebijakan atau diskresi tentang hal-hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” kata Akbar.

“Terkait janji Wakil Bupati saat pelantikan yang menyatakan akan mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Tulungagung, fakta dilapangan sama sekali tidak terlaksana,” ungkapnya.

Akbar menandaskan, adanya Wakil bupati yang menjabat hingga tahun 2023, jangan sampai semua kegiatan atau acara yang dihadiri menjadi asal ikut. Masyarakat menunggu hasil kerja Wakil Bupati yang dipilih DPRD Tulungagung untuk kemajuan Kabupaten Tulungagung agar lebih baik.

“100 hari adalah waktu untuk evaluasi, setelah ini kami akan berkirim surat lagi agar Wakil Bupati mengevaluasi sistem kinerjanya secara total,” tandasnya.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bambang Triono, mengatakan, bahwa sebenarnya Wabup Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, sudah menunggu masa AMTI sebelum pukul 11.30 wib. Bahkan Wabup sempat membatalkan acara pembukaan Pameran Lukisan di Kecamatan Bandung demi bertemu AMTI, tetapi yang terjadi aksinya sore hari.

” Jadi Pak Wabup tidak bisa menemui karena ada tugas ke Surabaya,” terangnya.

Komentar