( catatan awal pagi,1 Jan 2023).
Penulis : Dony Iswara
Sejenak aku melihat, angka angka kalender diam. Mereka tenang, tanpa menari nari, sementara hati terus berdegup, mengikuti gejolak yang tiada dimengerti. ( orang bilang, ini pergantian tahun yang terjadi )
Langit- langit peka, berdesing petasan pesta. Angkanya di putaran waktu netral diangka duabelas. Semakin seru petasan menyalak, mengingatkan waktu untuk terus begetar. ( aku diam, bagiku tidak ada yang istimewa ).
Itu kematian yang semakin syahdu memeluk siapapun. Catatan yang semakin tipis tertulis diujung angka tahun, adalah isyarat lurus tentang kata yang sangat pelan terucap setiap bibir berdoa. ( kita lupakan sejenak, teori sempurna ).
Besuk kembali seperti kemarin, tidak ada suatu yang istimewa. Ingat waktu adalah catatan pembilang dan penyebut saja. Mengapa semua berebut berjabat seakan ada kehadiranya. Padam petasan dimenit akhir, waktu berganti berjalan lagi. ( tapi ingat, tiada yang istimewa ).
Berhentilah menanam cita cita. Berhentilah meraba harapan. Esuk adalah kesamaan kemarin yang lupa kita agendakan. ( ini kesaksian perjalanan dari yang sudah meninggal ).
Tetaplah berjalan sang waktu. TidaK satupun rahasia yang mampu kita ajak bercanda, ada rumput hangus, ada langit kedinginan.kita tetaplah memeluk kasih. Tetaplah bersahabat dengan nafas tertuang buatan kita. ( kita tetap menari, bersiul pagi ).
Kopi malam-ini sudah tertuang habis . Ini gelas yang sama kita gunakan kemarin dan seterusnya. besuk kita buat kopi baru, untuk sarapan diwaktu yang lama lagi.
Komentar