Dia menduga ada oknum Kejaksaan yang bermain kotor. Maka, Ia meminta agar Kejaksaan untuk transparan mengusut tuntas kasus dugaan korupsi rasuah pada proyek pengadaan, dan pemasangan jaringan pipa distribusi di PDAM perumda air minum tirta dhaha.
Sebab, kata Setiawan tim penyidik Kejari Kota Kediri telah melakukan peninjauan ke beberapa lokasi proyek dan pemeriksaan sejumlah saksi pada kasus pembangunan yang menggunakan dana perusahaan plat merah tersebut.
“Jangan ada main mata Kejaksaan pada penanganan kasus ini. Jangan ada deal-deal untuk membungkus atau menutup nutupi kasus ini,” tegasnya.
“Kenapa masih ditunda-tunda pengungkapan kasus ini. Kan sejumlah saksi sudah diperiksa, mulai dari Direktur PDAM Kota Kediri, dan Pjs Kasubag perencanaan teknik PDAM. Saya takutnya ada oknum dalam Kejaksaan yang terima suap. Namun, semua semoga dugaan saya ini tidak benar, hanya Kejaksaan tunggu momen yang tepat saja,” terang Setiawan.
Lanjut Setiawan menuturkan, penanganan kasus korupsi yang tidak profesional hanya menambah deret panjang preseden buruk Kejaksaan pada penanganan kasus tindak pidana di Indonesia, khususnya di Kota Kediri.
“Cukuplah, Kejaksaan harus profesional menangani kasus korupsi, seperti dugaan korupsi di Kota Kediri. Jangan ada lagi dugaan bermain mata dengan para pelaku korupsi,” urai Setiawan.
Lebih lanjut, Setiawan juga yakin dengan penanganan kasus korupsi oleh Kejari Kota Kediri secara profesional, akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Korps Adhyaksa ini.










Komentar