Kegiatan yang sama dilanjutkan ke Desa Bagorejo yang bertempat di RTH Desa Bagorejo.
Untuk Desa Bagorejo juga mendapatkan jumlah 7000 liter dengan harga per liternya Rp 14.000 juga diperuntukkan mencukupi 1400 keluarga.
Ketika ditemui awakmedia, pengusaha H. Edi Purnomo mengatakan bahwa, melalui bazar minyak goreng murah ini semata-mata untuk membantu warga yang akhir-akhir ini kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Saya tidak ada pamrih, saya tugasnya hanya membantu wong cilik, dimana kebutuhan wong cilik merasa kekurangan maka saya akan berusaha untuk sedikit mengurangi beban mereka. Antusias warga itu yang kami harapkan, karena warga ini betul-betul sangat membutuhkan minyak goreng curah,” tuturnya.
” Kami sebagai pejuang wong cilik agar pemerintah ini betul-betul tidak hanya di Jakarta tapi tinjau lapangan apa yang diperlukan rakyat Indonesia, tidak hanya jargon-jargon, minyak curah dicukupi, mohon diperhatikan dengan harga yang terjangkau,” harap Edi Purnomo.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Purnomo menuturkan, kepada masyarakat Banyuwangi terutama masyarakat kecil atau yang disebut wong cilik, harap bersabar, jangan berbuat anarkhis atas adanya informasi kelangkaan minyak goreng.
“Kita memang lagi membangun, pembangunan kita ini perlu pengorbanan. Jadi untuk seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Banyuwangi jangan berbuat anarkhis, sabar dulu apalagi di bulan ramadhan yang suci ini,” pungkasnya. (Joko)







Komentar