TERASKATA.Com, Banyuwangi– Sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah dan masyarakat, Badan anggaran DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta eksekutif untuk segera merealisasikan pelaksanaan program kegiatan bersumber dari dana hibah yang telah dianggarkan dalam APBD Tahun 2022.
Dorongan untuk mencairkan dana hibah itu disampaikan Badan Anggaran (Banggar) DPRD pada forum rapat perdana bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan agenda pembahasan KUPA-PPAS Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2022, Senin (29/08) lalu.
Wakil Ketua DPRD sekaligus pimpinan Banggar Ruliyono mengatakan, dalam rapat tersebut pihaknya memberi kesempatan kepada eksekutif untuk memaparkan postur rancangan Perubahan-APBD tahun 2022.
Berdasarkan pemaparan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) yang sekaligus Ketua TAPD, secara umum postur P-APBD tahun 2022 sudah bagus. “Namun, secara teknis perlu dibahas lebih lanjut,” ujarnya.
Meski demikian, Ruliyono mendesak eksekutif untuk segera menunaikan kewajiban. Salah satunya segera mencairkan dana hibah yang sudah dianggarkan pada APBD induk 2022. Termasuk pokok-pokok pikiran (pokir) alias hibah yang berasal dari aspirasi masyarakat dan dititipkan kepada anggota dewan untuk diperjuangkan dalam APBD.
“Ini penting untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Supaya perputaran uang berjalan. Yang jual pasir laku, sopir truk ada kerjaan, bahan bangunan laku, juga menyerap tenaga kerja,” ucap Ruliyono, Kamis (1/09/2022).
Bukan itu saja, dewan juga memberikan masukan kepada eksekutif untuk mengoptimalkan potensi sumber-sumber pendapatan asli daerah (PAD). Salah satunya dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dikelola oleh manajemen yang profesional.
“Kalau hanya mengandalkan sumber pendapatan yang monoton, seperti pajak, tidak mencukupi. Apalagi ada program-program yang dahulu dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kini di bebankan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” tutur Ruliyono.
Komentar