Tidak hanya itu, ia juga memanfaatkan perasa dari buah-buahan asli dan bahan alami untuk mendapatkan rasa yang lebih nikmat.
” Ada durian, pisang, jahe, original. Kalau pakai buah asli rasanya berbeda dengan yang memakai essence (perasa buatan. red), lebih enak yang memakai buah asli, ” Terangnya.
Lanjut, Umi, menuturkan, bahwa usaha opak gambir yang dirinya geluti telah turun temurun dari keluarganya, sehingga dia tetap mempertahankan resep dan cara mamasak ala tradisional.
” Adonan opak gambir dituang ke dalam cetakan yang dibuat sendiri lalu dibolak-balik agar matang merata. Setelah adonan matang namun tidak boleh sampai keras, digulung secara manual menggunakan tangan, ” Imbuhnya.
“Saat menggulung perlu momen yang tepat agar opak gambir bisa tergulung sempurna dan terjaga. Bahan bakunya sendiri terdiri dari tepung, gula, telur dan perasa. Di hari biasa, opak gambir sering jadi oleh-oleh, sementara untuk idul Fitri opak gambir jadi suguhan wajib di ruang tamu, ” Urainya.
Bahkan yang membuat tambah unik dan berbeda adalah cara memasak opak gambir masih menggunakan arang atau sering disebut menggarang. Setiap harinya, dia bisa menghasilkan 2,5 kilogram opak gambir.
” Kalau tidak bulan ramadan mulai garang jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Tapi kalau bulan ramadan mulai garang habis sahur sampai nanti sekitar jam 10-11 siang selesai,” Pungkasnya. (Mad).










Komentar