BNN Kota Kediri Ringkus Dua Pemuda Kedepatan Miliki Sabu-Sabu

Menurutnya, dari hasil penangkapan kedua pelaku, BNN kota Kediri akan terus melakukan pengembangan karena tidak menutup kemungkinan keduanya bagian dari jaringan yang lebih besar. Apalagi modus yang dipakai juga berbeda dari kebanyakan.

Untuk pengembangan jaringan lainnya, BNN Kota Kediri masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

” Karena barangnya didapat dari luar kota. Kalau dulu modusnya uangnya dulu baru barangnya dikirim. Nah dalam kasus ini barangnya dikirim dulu nanti kalau barangnya sudah laku uang dikirim. Bisa jadi modus baru, bisa jadi mungkin mereka saling percaya. Kita akan telusuri siapa yang di atas ini bermain, ” ungkap AKBP Bunawar.

Dalam kesempatan konferensi pers yang dilaksanakan oleh BNN Kota Kediri, TAM mengaku dirinya merupakan pecandu sabu-sabu yang pernah menjalani masa rehabilitasi oleh Dinas Sosial di Kota Surabaya, pada 2014 lalu.

Dia terpaksa kembali memakai dan menjual narkoba lantaran ada persoalan keluarga. Status TAM saat ini sudah bercerai dengan istrinya dan dikarunuai satu orang anak.

“Saya pernah menjalani rehabilitasi di Surabaya. Waktu itu ada permasalahan di rumah tangga. Saya jalani rehabilitasi hampir satu tahun. Sebenarnya saya sudah tidak pakai hampir 5 tahun,” terangnya.

Bahkan, tidak sekedar mengonsumsi, TAM semakin berani, dan nekat menjadi seorang pengedar, hingga akhirnya diendus oleh BNN, berdasarkan dari pengembangan pelaku DPP yang mendapat sabu-sabu darinya. (Mad)

Komentar