Bupati Ipuk Lepas Jenazah Kades Tamanagung

Selain aktif di badan otonom Nahdlatul Ulama itu, Mariyatul Qibtiyah juga aktif di sejumlah organisasi. Di antaranya Ketua Buruh Migran Banyuwangi (Bumiwangi) pada 2003, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) tahun 2007, Ketua Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) pada 2007, Wakil Ketua FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Kabupaten Banyuwangi pada 2019, dan Sekertaris FSUB, Kecamatan Cluring pada 2017.

Pada 2014, Mariyatul Qibtiyah maju sebagai calon DPRD Banyuwangi dari Daerah Pemilihan III yang meliputi Kecamatan Cluring, Srono, Muncar dan Tegaldlimo. Akan tetapi, ia hanya berhasil duduk di peringkat keempat perolehan suara terbanyak di partainya. Baru pada 2016, saat terjadi Pergantian Antar Waktu (PAW), ia berhasil melenggang ke gedung DPRD Banyuwangi. 

Namun, amanah tersebut hanya berlangsung satu periode. Pada Pileg 2019, ia gagal melenggang kembali. Pada tahun itu juga, ia lantas maju dalam pemilihan kepala desa di kampungnya dan terpilih. Seharusnya, ibu satu anak itu, menjabat hingga 2026.

Perempuan kelahiran 16 Oktober 1971 itu, memang kerap drop kondisi kesehatannya semenjak menjabat sebagai anggota legislatif. “Pagi tadi itu, masih sehat. Sempat telpon saya. Tapi, tiba-tiba tensinya naik sampai 190. Belum sempat dibawa ke rumah sakit, sudah wafat terlebih dahulu,” kenang salah seorang koleganya, Ana Aniati. ( JOKO )

Komentar