Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Anang Widodo menjelaskan, selain pengembangan kopi organik ini, gapoktan juga akan mendapatkan stimulan hewan ternak berupa kambing sebagai pemasok kotoran yang akan dijadikan bahan pupuk organik untuk kopi ini.
“Ada penguatan ternak. Gapoktan akan mendapatkan kambing yang akan berkembang biak. Dan kotorannya, akan dikembalikan menjadi pupuk untuk kopi ini,” ungkapnya.
Perihal target ekspor yang dicanangkan Mas Dhito, Anang menuturkan jika produksi lancar, di akhir tahun 2023 atau awal 2024 Kabupaten Kediri sudah bisa ekspor minimal 1 ton kopi organik.
Terakhir, Anang mengatakan tujuan ekspor yang direncakan ada 10 negara termasuk negara timur tengah dan Malaysia. (Adv/Mad).
Komentar