TERASKATA.COM,Madiun – Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) adalah pelatihan atau kaderisasi resmi Banser (Barusan Ansor Serba Guna) tingkat kedua. Hal ini dilaksanakan guna meningkatkan keterampilan Banser setelah mengikuti pelatihan tingkat pertama, yakni Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar).
Pada hari Jum’at, 7 Juli 2024, bertempat di Lapangan Made, Desa Sumberejo, Kecamatan Madiun, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami Ragil Saputro membuka Susbalan Angkatan 39 Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Timur di Satuan Koordinator Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Madiun.
Turut hadir Rois Syuriah PCNU Kabupaten Madiun Kyai Haji Mustofa Ibrahim, Jajaran Tanfidziyah PCNU Kabupaten Madiun, Pengurus Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Banser Jawa Timur, Forkopimda, Camat Madiun Hariyono, Kepala Desa Sumberejo Maridi dan Pengurus Satkorcab Banser Kabupaten Madiun.
Sebanyak 205 anggota Banser yang mengikuti Susbalan angkatan ini. Para peserta ini bisa diterima setelah mengikuti tingkat dasar. Untuk Peserta Kursus tingkat menengah (tingkat kedua) kualitas pelatihan, materi dan tantangannya berbeda dari sebelumnya. Tempat kursus atau pelatihan di pusatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muktarul Ulum Desa Sumberejo, Kecamatan/Kabupaten Madiun.
Bupati Madiun yang juga lulusan Susbalan Pasuruan tahun 2022 dalam sambutan dan pengarahan menegaskan slogan atau yel Banser yang biasa dipekikan bukan seremonial atau diucapkan saja.
“Slogan Banser yang kita sampaikan di manapun kita berada tersebut tidak hanya kita ucapkan saja, Pancasila harus benar-benar kita berusaha menjayakan Pancasila. NKRI harga mati, kita semua seluruh anggota Banser juga harus mengupayakan bagaimana persatuan dan kesatuan ini bisa terjaga,” tegas Bupati Madiun.
Lebih lanjut Bupati Madiun yang akrab disapa Kaji Mbing mengatakan Pancasila itu bukanlah agama dan agama tidak bisa disandingkan dengan Pancasila.
“Sahabat-sahabat Banser semuanya, harapan saya pemahaman tentang Pancasila, pemahaman tentang NKRI dan pemahaman Aswaja serta pemahaman tentang nusantara ini benar-benar harus diasah terus. Seperti kita ketahui bahwa Pancasila itu bukanlah agama dan agama tidak bisa disandingkan dengan Pancasila. Pancasila adalah Wahana pertemuan atau titik temu dari berbagai perbedaan yang ada. Berbeda agama, berbeda suku, berbeda keyakinan dan berbeda kepercayaan, ketemunya di satu titik namanya Pancasila. Pemahaman ini harus diasah oleh kita semuanya. Pancasila tidak bisa tegak dengan sendirinya,” ungkap Kaji Mbing.
“Kita semua harus berupaya untuk bagaimana Pancasila tegak, bagaimana NKRI, bagaimana Aswaja dan bagaimana Nusantara ini, itu semangat yang kita bawa.
Harapan saya Susbalan tidak hanya seremonisasi saja. Maka dari itu ikuti mulai awal sampai akhir, niatkan kepada sahabat-sahabat semuanya bahwa kita belajar demi kebaikan kita semuanya, demi kebaikan Ansor Banser, demi kebaikan Nahdlatul Ulama dan demi kebaikan Nusantara ini, Insya Allah kalau niatnya baik seperti itu, tentunya akan ada kebaikan yang lebih besar lagi yang kita dapatkan. Saya hara adanya kesungguhan dan keikhlasan dalam mengikuti susbalan Kabupaten Madiun,”lanjutnya
“Selamat datang kepada seluruh peserta Susbalan Angkatan 39, mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberkati kita semuanya,” pungkas Kaji Mbing mengakhiri sambutan. (SR).
Komentar