Calon Pengantin Wajib Tahu, Begini Cara Mencegah Stunting Sebelum Nikah

Tulungagung,Teraskata.com – Sebagai calon pengantin, menyiapkan diri sebagai calon ibu adalah kewajiban. Sebab seorang anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat.

Dokter Spesialis Obgyn RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Cholid Rochman Riskianto, Sp.OG mengatakan, calon pengantin perlu melakukan program pendewasaan. Hal ini bukan hanya terkait dengan usia menikah, melainkan mental dan perilaku calon pasangan suami istri (pasutri).

“Jangan menikah terlalu muda, karena pernikahan tujuannya pasti memiliki keturunan. Jika menikah terlalu muda, utamanya wanita organ reproduksi belum siap dan mudah mengalamu keguguran,” ujarnya.

Cholid menjelaskan masa 1.000 hari pertama kehidupan (1.000 HPK) sangat krusial menentukan masa depan anak. Ini dimulai sejak proses pembuahan dalam kehamilan

Perkembangan fisik dan kognitif pada masa 1.000 HPK sangatlah pesat. “Ini bisa menjadi kesempatan untuk mewujudkan masa depan anak yang sehat dan cerah serta bebas stunting,” kata dr. Choid.

Salah satu penyakit yang perlu dicegah saat kehamilan adalah anemia. Anemia memang umum terjadi pada ibu hamil terkait kebutuhan zat besi yang meningkat pada masa kehamilan. Namun pada kasus yang parah, dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR). Kedua kondisi itu sangat erat kaitannya dengan stunting.

Untuk mencegahnya, tiga bulan sebelum menikah calon pengantin harus mengkonsumsi zat besi, asam folat dan vitamin D bagi si pria. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya anemia, serta mengurangi dan menghindari kecacatan pada janin. Konsumsi ini harus dilakukan secara rutin berturut-turut.

Selain itu calon pengantin perlu melakukan pengecekan kondisi tubuh. Dengan kondisi tubuh yang baik, akan menghasilkan outcome janin yang baik dan sehat. Ditambah melakukan konseling dan selalu mengkonsumsi tablet tambah darah dan gizi seimbang. Konsumsi gizi seimbang dapat dilakukan melalui isi piringku yang telah disarankan oleh ahli gizi.

Bagi calon pengantin pria wajib menghindari rokok agar menghasilkan sperma yang bagus.

“Pernikahan bukan hanya menyiapkan pesat, melainkan dibutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang dari pernikahan, hamil, persalinan hingga proses tumbuh kembang anak,”tambahnya.

Saat anak telah lahir, orang tua juga aktif berperan memantau proses tumbuh kembang. Upaya ini dilakukan dengan rutin mendatangi pos pelayanan terpadu (posyandu). Dengan rutin ke posyandu, akan menurunkan resiko anak mengalami stunting.

Bagi calon pengantin di wilayah Tulungagung dan sekitarnya, dapat melakukan konsultasi seputar persiapan kehamilan dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat. Seperti Poli Obgyn RSUD dr. Iskak yang buka pelayanan setiap hari Senin sampai Jumat. Dengan jam pelayanan pukul 08.00 sampai selesai pasien. (Hum/Agus)

Komentar