Dinkes Tulungagung Kembali Temukan Produk Pangan Tak Layak Konsumsi

TERASKATA.COM, Tulungagung-Dinas kesehatan kabupaten Tulungagung kembali temukan produk pangan tak layak konsumsi, yang tidak ada jaminan mutu keamanannya, saat melakukan sidak pangan di retail, grosir, dan swalayan modern di kota Tulungagung. Senin, (27/3/2023).

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, melalui Kasi Farmasi dan Perbekalan Medis, Masduki, saat di wawancarai awakmedia disela kegiatan sidak.

“Hari ini kita datangi tempat retail, grosir, maupun swalayan modern. Dari dua tempat yang kita datangi, di grosir itu kita temukan ada produk yang tidak ada jaminan mutu keamanannya, berupa nomor ijin edar, kemasan label yang tidak lengkap, dan program pengendaliannya kurang diperhatikan,” kata Masduki

“Bahkan ada produk yang dimakan tikus,” ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan Masduki, sebagai upaya melindungi kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung terus mengawal produk-produk pangan, baik yang diproduksi untuk dikonsumsi langsung maupun produk pangan yang dijual dalam bentuk kemasan.

“Itu bentuk upaya kita dalam melindungi kesehatan masyarakat, dimana tikus sendiri mulai bulunya, liurnya, kencingnya, itu semua berpenyakit, antavirus, laktofirosis, sanmonela. Makanya disetiap distribusi harus melakukan pengendalian agar terhindar dari tikus. Ini secara otomatis kita tindaklanjuti sanki administratifnya,” ujarnya.

Disinggung terkait repacking atau pengemasan produk pangan, Masduki menjelaskan bahwa, definisi repacking menurut undang-undang pangan adalah kegiatan proses mulai penyiapan mengolah, dan membuat produk pangan, termasuk repacking harus mendapat ijin edar.

“Otomatis kalau produk pangan yang dilakukan repacking untuk dijual kembali itu harus mempunyai ijin edar,” ucapnya.

Menurut Masduki, baru tahun ini ditemukan produk pangan yang dimakan tikus. Ia menegaskan pihaknya memberikan tenggat waktu selama satu minggu kepada distributor untuk dilakukan pembenahan dan pembersihan produk-produk pangan yang tidak memenuhi syarat agar diturunkan dan di retur ke pabrik.

“Lokasi adanya tikus baru tahun ini, di tahun-tahun sebelumnya tidak ada. Dia (pihak distributor) sudah beli pengendali tapi kurang. Mungkin karena banyaknya produk di gudang penyimpanan,” kata Masduki

“Kita maunya benar-benar dilakukan pembenahan seperti satu minggu kemarin, dikasih sonar, dilakukan pembersihan-pembersihan produk-produk yang tidak memenuhi syarat untuk diturunkan dan di retur ke pabrik,” pungkasnya. (Agus)

Komentar