Dispertangan Perkuat Sektor Pertanian Tembakau Dari Anggaran DBHCHT, Optimis Penunjang Ekonomi Kabupaten Situbondo 

Situbondo,Teraskata.com- Pemerintah Kabupaten Situbondo terus memaksimalkan pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) demi meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan menggelar Pelatihan Pasca Panen Tembakau selama 10 hari, mulai 29 September hingga 9 Oktober 2025, di delapan titik wilayah sentra tembakau.

Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan) Situbondo ini menyasar ratusan petani tembakau dari berbagai kecamatan, termasuk Suboh, Mlandingan, Sumbermalang, Jatibanteng, Besuki, dan Banyuglugur, Sabtu, (18/10/2025).

“Pelatihan ini bukan hanya formalitas. Kami ingin petani tembakau Situbondo naik kelas, lebih profesional, dan mampu menghasilkan produk tembakau berkualitas tinggi,“ ujar Kepala Dispertangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro.

Pelatihan ini menitikberatkan pada keterampilan pasca panen, terutama teknik perajangan dan pengeringan daun tembakau. Dua aspek ini dinilai sangat menentukan kualitas akhir produk tembakau, yang berdampak langsung pada harga jual di pasaran.

“Proses pengeringan yang tidak tepat bisa merusak aroma dan warna daun tembakau. Maka kami ajarkan teknik yang sesuai standar mutu nasional,” terang Dr. Saptini Mukti Rahajeng, salah satu narasumber dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang, yang ditugaskan langsung oleh Kementerian Pertanian.

Selain Saptini, hadir pula sejumlah widyaiswara ahli lain seperti Saeroji, S.P., M.Agr., Ir. Tuban, M.Agr., dan Nunung Nurhadi, S.P., M.Agr., yang bergiliran mengisi materi di tiap lokasi pelatihan.

Salah satu peserta pelatihan, Hasan Basri, petani asal Kecamatan Sumbermalang, mengaku pelatihan ini sangat membuka wawasan.

“Biasanya kami cuma pakai cara lama dari orang tua dulu. Sekarang kami tahu cara menjaga suhu dan kelembapan saat pengeringan. Ini penting supaya daun tidak rusak dan kualitasnya tetap bagus,” ujarnya.

Kepala Bidang Penyuluhan Dispertangan, Muhammad Zaini menegaskan, bahwa pelatihan ini juga menjadi langkah awal menuju rencana pembangunan Pasar Tembakau di Kecamatan Besuki yang akan direalisasikan pada tahun 2026.

“Nantinya, pasar ini akan menjadi pusat perdagangan hasil tembakau Situbondo. Dengan pelatihan ini, kami sedang menyiapkan SDM petani agar mampu bersaing secara kualitas, bukan sekadar kuantitas,” ungkap Zaini.

Zaini juga menegaskan bahwa penggunaan DBHCHT akan terus diarahkan ke program-program yang memberikan dampak langsung bagi petani tembakau. “Ini adalah investasi jangka panjang. Petani kita harus bisa jadi pengelola produk, bukan sekadar penghasil bahan mentah,” tegasnya.

Upaya ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Situbondo dalam memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah.

Melalui DBHCHT, pelatihan ini menjadi bukti bahwa dana cukai hasil tembakau benar-benar kembali ke petani, dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan dukungan infrastruktur.

“Kami ingin Situbondo dikenal bukan hanya sebagai penghasil tembakau, tapi juga produsen tembakau berkualitas tinggi yang punya daya saing nasional bahkan global,” pungkas Kadis Dispertangan Dadang Aries Bintoro.

 

(Uday/ADV)

Komentar