TERASKATA.COM, Madiun – Antisipasi mencegah adanya berita yang kurang bertanggung jawab dan meluruskan berita pasca terjadinya unjuk rasa beberapa waktu lalu di kalangan masyarakat. Pihak Universitas Muhamadiyah Madiun (UMMAD), Pengurus Pusat Muhamadiyah, Pengurus Daerah Muhamadiyah dan pihak Rektorat mengadakan pertemuan dan silaturahmi bersama para awak media ( Media Gathering), yang bertempat di Resto Kemangi, Jalan Sulawesi, Kota Madiun. Selasa (28/3/2023).
Hadir dalam pertemuan dengan para awak media, Rektor UMMAD sekaligus juga sebagai Rektor Universitas Muhamadiyah Solo (UM Rektor Sofyan Arif didampingi Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan pihak Rektorat Muhamadiyah, mengkonfirmasi dan mengklarifikasi tuntutan para pendemo. Selain akan memberi penjelasan secara gamblang tentang sistem serta tata kelola di Universitas Muhamadiyah Madiun ( UMMAD).
Sofyan Arif menjelaskan bahwa UMS sebagai Universitas yang sudah mapan baik dari segi finansial, pegawai maupun managemen tata cara pendidikannya ditunjuk oleh Pengurus Pusat Muhamadiyah untuk membantu UMMAD agar segera bangkit dan berkembang pesat, karena selama ini UMMAD dianggap tidak berkembang atau stagnan.
“Saya ditunjuk oleh pengurus pusat untuk membantu mengembangkan UMMAD, agar segera bisa bersaing dengan universitas swasta lainnya. Saya diberikan waktu selama dua tahun sebagai Rektor UMMAD,” jelasnya.
Sofyan Arif juga memaparkan datang ke Madiun sebagai Rektor UMMAD, dirinya juga membawa kucuran dana sekitar 3,9 milyard untuk membenahi fisik kampus, mulai dari pembenahan gedung, membuat sekat sekat untuk ruang dosen, administrasi, serta membuat perpustakaan di belakang gedung kampus dimana sebelumnya berupa lahan kosong, membuat ruang yang bisa untuk nongkrong, diskusi dengan taman yang indah dan nyantai.
“Saya ke UMMAD membawa kucuran dana 3.9 milyar, dana itu saya pinjamkan dari UMS, karena di organisasi Muhamadiyah hal itu sudah biasa, untuk membantu universitas yang kami bina dan itu tidak perlu jaminan, rentang waktu pengembalian maupun batas waktu, semampunya,” tambah Sofyan Arif.
Dalam waktu dekat ini, untuk peningkatan SDM para Dosen akan memberangkatkan 12 Dosen untuk mengambil Prody Doktor dari 6 jurusan yang ada. Para Dosen yang mengikuti Program Doktor ( S3) mendapat beasiswa dari Kampus, mulai dari SPP, biaya hidup, kost serta tunjangan buku. Hal ini dilakukan untuk mengejar Akreditasi B, karena 3 tahun kedepan akan ada penilaian akreditasi.
“Kami juga akan menyekolahkan dosen kami ke jenjang S3 / Doktor, karena sebagai syarat jika ingin mencapai akreditasi B Dosen yang bergelar S3 minimal harus 35% dari total dosen yang ada,” imbuhnya
Mengenai tuntutan pendemo kemarin Sofyan menanggapi, bahwa sistem yang akan diterapkan ini belum sepenuhnya bisa diterima dan dipahami oleh para mahasiswa, karena sistem baru ini mengikuti perkembangan teknologi IIT yang semua serba online (digital) mulai dari pendaftaran, pembayaran spp maupun sistem pembelajaran serta penilaian, tidak bisa merta di terapkan langsung tetapi harus melalui pendekatan dan sosialisasi serta step by step
“Kita akan kaji dan pelajari lagi untuk penerapannya agar bisa diterima oleh semuanya, karena kebanyakan kampus sekarang sudah pada memakai sistem on line atau sistem digital,” pungkas Sofyan (SR)
Komentar