TERASKATA.COM,Kediri – Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Dapil 3 Kota Kediri Imam Wihdan Zarkasyi dari Partai Golongan Karya (Golkar) mendengarkan aspirasi warga di sebuah rumah makan berlokasi di kawasan GOR Jayabaya, Selasa (28/11/2023).
Dalam kunjungan tersebut, pria yang identik dengan topi bundar ini mendengarkan sejumlah aspirasi masyarakat tentang keberadaan Usaha Kecil Menengah (UMKM) dan bimbingan belajar bahasa Inggris, serta program bedah rumah.
” Aspirasi yang saya saya sampaikan kepada Imam Wihdan Zarkasyi bilamana jadi Anggota DPRD Kota Kediri, yakni perihal p bedah rumah, kemudian program English Masive kalau bisa digaungkan lagi dengan mempertimbangkan sarana titik lokasi dekat rumah, dan keberadaan UMKM perlu diperhatikan lebih baik lagi,” kata warga Kelurahan Bandar Kidul Nella Afida.
Menurut Nella pertumbuhan UMKM di Kota Kediri sangat berkembang pesat. Namun ia mengkhawatirkan akan keberlangsungan UMKM tersebut bilamana tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
” UMKM sudah banyak bermunculan, tapi keberhasilan dan keberlangsunganya tinggal bagaimana upaya dari pemerintah memberikan stimulus baik permodalan, cara bagaimana iklan yang benar, tidak saling serobot antar pengusaha,” paparnya.
Mendengar aspirasi Ibu rumah tangga asal RT 6 RW 4 Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Imam Wihdan Zarkasyi berkomitmen penuh terhadap aspirasi dari masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab nanti bila kelak terpilih dalam Pemilu Legislatif 2024 mendatang
” Prinsipnya para Ibu ibu ini menyampaikan aspirasinya tentang kondisi terkini diwilayahnya. Disinyalir ketidak merataan program dari pemerintah daerah ini terjadi karena belum adanya keterwakilan anggota legislatif di daerah tersebut,” ujarnya.
Politisi yang juga aktif dalam dunia pengelolaan pemanfaatan lingkungan hidup ini juga mengutarakan bahwa program belajar english masive merupakan suatu hal yang dapat berdampak positif, terlebih kecakapan kemampuan anak dalam berbahasa Inggris ini di era modern sangat diperlukan apalagi adanya dampak pembangunan Bandara internasional di Kediri.
” Setidaknya anak kecil saat ini dapat menguasai dan mempopulerkan bahasa Inggris, sehingga aktivitas keseharianya paling tidak bercakap dengan bahasa Inggris,” imbuhnya.
Terakhir Imam, menambahkan, perihal keberadaan UMKM ia berpandangan bahwa masyarakat membutuhkan pola pendampingan tepat sasaran, dalam mengelola sebuah bisnis usaha
” Mereka tadi juga minta dibantu dari sisi registrasi, sertifikasi, pemasaran produk. Untuk itu kalau dikerjakan secara mandiri cukup berat dilakukan oleh masyarakat, maka saya mengusulkan agar adanya kegiatan bersama dalam sebuah wadah bisnis maka kendala yang dihadapi oleh usaha masyarakat dapat teratasi,” tutupnya. (mad)
Komentar