Kediri,Teraskata.com – Umat Hindu atau Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) melangsungkan upacara melasti atau penyucian diri menjelang Hari Hari Raya Nyepi 1946 Saka di tepi Sungai Brantas Kota Kediri, Sabtu (9/3/).
“Kami mengambil tempat di sungai Brantas, artinya air yang mengalir,” kata Ketua PHDI Kota Kediri Ni Made Susilawati.
Ia mengatakan upacara ini juga sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan setelah selama satu tahun bisa menikmati kedamaian, kenyamanan, kerahayuan, dan kedirgahayuan di Kota Kediri.
Sementara itu, Ni Made mengatakan, kegiatan upacara melasti diawali dengan sembahyang di Pura Penataran Agung Kilisuci pada pagi hari. Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Melasti. Keesokan harinya, Minggu (10/2), Tawur Kesanga akan diperingati di depan Museum Airlangga, Kota Kediri.
Perayaan besar keagamaan yang jatuh pada hari yang sama ini merupakan hal yang tidak biasa karena tanggal bulan suci Ramadan berubah setiap tahunnya mengikuti kalender Islam, seperti halnya juga hari raya Nyepi yang umumnya jatuh pada bulan Maret, namun jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, kalender Hindu Saka.
Ditanya tanggapannya terhadap Hari Raya Nyepi yang bertepatan dengan hari pertama bulan puasa umat Islam, Ni Made menjawab bahwa itu adalah tanda kebaikan.
“Alam semesta ini sudah memberi tanda bahwa hidup berdampingan ini bagus. Tentunya kami merasa bangga dan senang atas kejadian ini. Berdampingan. Jadi kami betul-betul melaksanakan nyepi dengan baik, besoknya saudara kami (muslim.red) melaksanakan ibadah puasa dengan baik,” pungkas Ni Made.
Komentar