Tak ubahnya di Kediri, dapat menjadi miniatur bangsa Indonesia yang majemuk dihuni oleh sejumlah putra putri berbagai macam daerah. Tengah melakukan kegiatan sekolah, kuliah, maupun bekerja bisa hidup secara rukun dan damai.
” Kita ketahui bersama di Kota Kediri terdapat pemuda pemudi dari luar daerah khususnya luar Jawa, sedang melakukan kegiatan belajar maupun bekerja. Merespon keberadaan mereka, maka kita berharap agar dapat hidup rukun dan berdampingan dengan warga sekitar,” paparnya.
Lanjut Bung woto menuturkan, melalui kegiatan forum pemuda anti sara oleh KNPI, bisa menjadi salah satu solusi guna mempererat hubungan silaturahim antar anak bangsa.
” Kegiatan ini merupakan langkah awal dari kita mengumpulkan mereka, direncanakan bulan November akan kita agendakan lagi kegiatan yang sama dengan suasana lebih santai, interaktif agar mereka bisa saling mengenal satu dengan lainya,” ungkapnya.
Terpisah, selaku pemateri, Perwira Penghubung (Pabung) Kodim Kediri Mayor (Copr Ajudan Jendral( CAJ) Bangun Sulis Dyarto, menjelaskan, tentang cara mengantisipasi sara yang akhrnya muncul dan viral. Dikumpulkanya elemen pemuda dalam memahami materi merupakan salah satu cara menangkal adanya isu sara khususnya di Kediri.
“Kediri ini dikenal sebagai Kota bahagia, masalah sara bisa kita minimalisir, dan diatasi dengan baik. Kita ada wadah untuk berkomunikasi dan diskusi dan lain sebagainya. Kondusif sekali untuk wilayah Kota Kediri,”tutupnya.
Untuk diketahui
Forum Diskusi Pemuda Anti sara ini merupakan puncak rangkaian kegiatan DPD KNPI Kota Kediri dalam memperingati Sumpah Pemuda, 28 Oktober lalu.
Sebelumnya, DPD KNPI Kota Kediri telah menyelenggarakan pemilihan pemuda hits 2022 dan lomba baca puisi. (Mad).
Komentar