TERASKATA.Com,Tulungagung-Istilah Genderuwo yang diucapkan Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Tulungagung, saat audensi di hadapan Bupati, Kapolres, Dandim, dan Kajari Tulungagung, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, pada Senin, (24/10/2022) lalu, terus menjadi perbincangan publik.
Banyak tokoh dari berbagai elemen sangat menyayangkan dan prihatin atas perkataan Ketua AKD Tulungagung yang dinilai tidak mencerminkan etika seorang pemimpin, apalagi di tempat terhormat Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso yang menjadi kebanggaan masyarakat Tulungagung.
Koordinator Komisi A DPRD Tulungagung, Ahmad Baharudin, sangat menyayangkan adanya hal tersebut.
Menurutnya, kalimat-kalimat tersebut seharusnya tidak dikeluarkan pada saat banyak orang-orang pemangku kebijakan, mengingat sinergitas pemerintah dengan APH telah terjalin baik dalam membangun Kabupaten Tulungagung, sehingga diharapkan hal tersebut tidak menciderai satu sama lain.
“Banyak forkopimda disitu, apalagi Kapolres ada, Kajari ada, pak Bupati juga ada, terus seluruh Kepala Desa, kalimat-kalimat seperti itu kan kurang sopan sebenarnya,” ucap Baharudin. Rabu, (26/10/2022).
“Walaupun menurut pengakuan Ketua AKD ada oknum APH yang menghantuinya atau menakut-nakuti kepada pejabat Desa, tapi menggunakan kalimat Genderuwo seperti itu hendaknya tidak dilontarkan didepan umum,” imbuhnya.
Baharudin menilai, apa yang diucapkan Ketua AKD Tulungagung, menunjukkan SDM orang yang mengucapkannya
“Kalau kalimat yang kurang pas itu dikeluarkan, itu kan menunjukkan tingkat SDM orang yang mengucapkannya, padahal orang-orang yang saat itu berkumpul adalah pemimpin-pemimpin di Kabupaten Tulungagung,” ungkapnya.
Komentar