Ia sempat mengalami kendala lantaran proses produksi dan pemasaran yang terganggu, namun tidak lantas menyerah. Justru mereka melakukan evaluasi dan perbaikan selama menunggu situasi berjalan kembali normal.
“Sebagai pemula, dengan merebaknya COVID-19 tentu kami cukup kesulitan untuk beradaptasi, sehingga kami terpaksa berhenti produksi selama lima bulan. Di sela-sela itu, kami terus melakukan evaluasi terhadap produk hijab yang sudah kami pasarkan. Kemudian di bulan Agustus 2020, kami mulai kembali proses produksinya dengan pembaruan kualitas hijab dan perluasan market online,” ungkapnya.
Keberhasilannya dalam membangun inovasi wirausaha itu tidak berhenti sampai di sini, ke depan, Ia dan tim berharap dapat merealisasikan rencana pengembangan selanjutnya serta dapat terus melahirkan inovasi baru di bidang fesyen muslim.
“Dalam proyek pengembangan usaha ini, Saya dan tim berharap bisa lolos ke tahap final dan bisa mengharumkan nama Unair dengan meraih juara di ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award 2022 di bulan November mendatang. Saya juga berharap usaha yang sedang kami rintis ini semakin berkembang dengan melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang fesyen muslim,” pungkasnya. (Mad).
Komentar