Lestarikan Budaya, Masyarakat Osing Banyuwangi Gelar Ritual Adat Barong Ider Bumi

TERASKATA.Com, Banyuwangi– Ritual adat Barong Ider Bumi di Banyuwangi berlangsung meriah. Ratusan warga antusias mengarak Barong berumur ratusan tahun ini sebagai sarana tolak balak bersih desa. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, pun mengapresiasi pelestarian tradisi dan budaya masyarakat Banyuwangi.

Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa & Masyarakat Adat pada Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Samsul Hadi, sangat mengapresiasi inisiatif masyarakat Osing di Desa Kemiren yang telah menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal.

“Ke depan, kiranya ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat Osing Banyuwangi tetap lestari. Ini bukan sekedar atraksi wisata, lebih dari itu tradisi ini merupakan upaya keberlanjutan hidup melalui jalan kebudayaan,” kata Samsul.

Pemkab Banyuwangi, kata dia, diakui telah berhasil melakukan pelestarian melalui beberapa fasilitasi kegiatan adat dan tradisi. Selain itu, promosi kegiatan ini juga berdampak secara ekonomi kepada masyarakat sekitar.

“Ini bakal menjadi model percontohan praktek baik dimana pemkab telah berhasil melakukan pelestarian budaya dan juga upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu saat dihubungi awakmedia, Kepala Desa Kemiren, M. Arifin, memaparkan, tradisi tersebut diawali dengan ritual berziarah alias nyekar ke petilasan (makam) Buyut Cili. Warga setempat meyakini, Buyut Cili merupakan lelulur Desa Kemiren.

“Sepanjang jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, kabupaten Banyuwangi, pada Selasa 3 Mei 2022 lalu, penuh dengan masyarakat yang mengawal arak-arakan Barong khas Banyuwangi Ini. Ratusan hingga ribuan orang menyaksikan langsung tradisi yang digeber setiap tanggal 2 Syawal atau hari kedua Idul Fitri,” terang M.Arifin. Sabtu, (7/5/2022).

Komentar