Lestarikan Budaya, Masyarakat Osing Banyuwangi Gelar Ritual Adat Barong Ider Bumi

Bahkan bukan hanya warga Kemiren dan sekitarnya, Kades Kemiren juga menyampaikan bahwa, tidak sedikit wisatawan asal luar daerah yang sengaja datang untuk menyaksikan dari dekat acara tersebut.

“Tradisi yang digelar puluhan tahun ini, lebih meriah dibandingkan perhelatan 2 tahun terakhir. Karena, selama pandemi COVID-19, ritual dilakukan dengan sederhana. Berbeda pada tahun ini, kegiatan ritual bersih desa ini diikuti oleh ratusan warga yang antusias menyambut tradisi ini,” ungkapnya.

“Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan ini bahagia, bisa turut serta dalam selamatan bersih desa. Kalau dua tahun lalu tidak seperti ini karena masih prihatin dengan kondisi pandemi, kasus covid masih tinggi. Kita hanya menggelar pokok tradisinya saja,” ujar M.Arifin.

Lebih lanjut, Ketua Adat Desa Kemiren, Suhaimi, menyampaikan, dalam ritual Barong Ider Bumi, barong diarak keliling desa. Arak-arakannya diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.

“Barong Ider Bumi adalah arak-arakan barong memutari desa,” ucapnya.

Sebelum Barong diarak keliling desa, para sesepuh memainkan angklung di balai desa. Setelah itu, orang-orang mulai berbaris mengarak barong. Mereka diberi amanat melakukan Sembur Utik-utik, yakni menebar uang logam, beras kuning, dan bunga. Ini adalah simbol tolak bala.

“Ritual ini untuk tolak balak. Makanya ada sembur utik-utik yang merupakan implementasi mengusir setan dan penyakit di Desa kami,” kata Suhaimi.

Komentar