LKPJ Bupati Tulungagung TA 2022, Sektor Industri Pengolahan Beri Kontribusi Paling Besar Dalam Struktur Ekonomi

TERASKATA.COM, Tulungagung– Sektor industri pengolahan memberi kontribusi paling besar mencapai 23,44% dalam struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung tahun 2022.

Hal ini disampaikan Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, M.M., pada rapat paripurna dalam rangka Penyampaian LKPJ Bupati Tulungagung Tahun Anggaran 2022 kepada DPRD yang dilaksanakan di ruang Graha Wicaksana lantai dua gedung DPRD Kabupaten Tulungagung. Sabtu, (25/3/2023).

Bupati Maryoto menyebut, ada lima indikator realisasi pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2022, yakni,
Indikator pertama, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2021 sebesar 73,15 dan tahun 2022 menjadi sebesar 74,06 atau meningkat sebesar 0,91 dan masuk pada kategori TINGGI.

“IPM Kabupaten Tulungagung diatas IPM Nasional sebesar 72,91. Hal ini ditunjang kinerja bidang pendidikan dan kesehatan yang terus meningkat serta menunjukkan keberhasilan pembangunan Sumber Daya Manusia,” ucapnya.

Indikator ke dua, yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Menurut Bupati Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung sebesar 3,53% dan pada tahun 2022 naik menjadi 5,22%, atau naik sebesar 1,69%. Selain itu, angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Tulungagung mengalami kenaikan, yaitu dari 40.166,67 Trilyun Rupiah pada tahun 2021 menjadi sebesar 44.133,48 Trilyun Rupiah pada tahun 2022, atau naik sebesar 3.966,81 Trilyun Rupiah.

“Dalam struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung tahun 2022, Sektor Industri Pengolahan memberi kontribusi paling besar yaitu mencapai 23,44%.
Kontribusi terbesar kedua adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,72% dan terbesar ketiga adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 18,62%,” kata Bupati Maryoto.

“Jika ketiga sektor ini didorong peningkatan produktifitasnya, maka akan menggerakkan ekonomi dan memberikan dampak ikutan (multiplier effect) yang cukup besar,” terangnya.

Indikator ke tiga, yakni tingkat Kemiskinan, dari sebesar 7,51% pada tahun 2021 menjadi sebesar 6,71% pada tahun 2022, atau turun sebesar 0,8%.

Menurutnya, angka kemiskinan ini berada dibawah Angka Kemiskinan Nasional yaitu 9,57% dan Provinsi Jawa Timur sebesar 10,49%.

“Sejalan dengan penurunan kemiskinan makro, angka kemiskinan ekstrem terus mengalami penurunan dimana pada tahun 2021 sebesar 0,94%, pada tahun 2022 BPS mencatat tingkat kemiskinan ekstrem Kabupaten Tulungagung adalah 0%,” ujarnya.

Komentar