Madiun,Teraskata.com – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, secara resmi meluncurkan kegiatan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) di 1.016 pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia.
Acara peluncuran tersebut diikuti secara daring oleh perwakilan Kemendukbangga/BKKBN dari seluruh provinsi di Indonesia yang dipusatkan di Pasar Sukolilo Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Rabu (26/2/ 25)).
Kegiatan secara nasional ini bertujuan sarana untuk mendekatkan layanan KB dan kesehatan reproduksi kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses layanan tersebut di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan klinik.
Mendukbangga Wihaji menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program “Grebek Pasar KB dan Kespro”, yang secara serentak dilaksanakan di 1.016 pasar tradisional di seluruh Indonesia.
“Kami hadir di Kabupaten Madiun dalam rangka program Grebek Pasar untuk pelayanan keluarga berencana. Hari ini, 1.016 pasar tradisional di seluruh Indonesia kami kunjungi guna memberikan layanan KB dan distribusi alat kontrasepsi,” ujar Wihaji.
Program “Grebek Pasar KB dan Kespro”, diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas, terutama mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang pasar, buruh pasar, dan pekerja sektor tradisional lainnya, yang sering kali tidak memiliki waktu untuk mengakses layanan kesehatan di fasilitas formal.
Langkah yang dilaksanakan ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang ingin memastikan bahwa layanan KB dan Kespro dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, termasuk mereka yang sering kali terlupakan dalam sistem layanan kesehatan.
Selain memberikan layanan KB, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga juga turut meninjau kondisi kelompok “Lansia Berdaya”—bpara lansia yang masih aktif berjualan di pasar tradisional.
“Kami menemukan banyak lansia yang masih berjualan di pasar. Ini menunjukkan bahwa akses layanan kesehatan harus diperluas ke semua kalangan, termasuk para lansia yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk datang ke fasilitas kesehatan,” tutur Wihaji.
Setelah dari Pasar Sukolilo Jiwan, Mendukbangga Wihaji melakukan peninjauan langsung ke Puskesmas Jiwan dan Dinas PPKB,PPPA Kabupaten Madiun.
Tampak menyambut kedatangan Mendukbangga Wihaji beserta rombongan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, SKM, MM. beserta jajarannya dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Madiun, Drs. Sawung Rehtomo, M.Si.
Dalam tinjauannya, Mendukbangga Wihaji yang didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun, Tontro Pahlawanto, Kepala DinasPPKB,PPPA Kabupaten Madiun, Suryanto, Camat Jiwan, Raswiyanto, dan OPD lainnya melihat pelaksanaan program KB dan Kespro di fasilitas kesehatan dan pencanangan Program Genting BKKBN Kabupaten Madiun.
Program ini memberikan bantuan untuk keluarga berisiko stunting (KRS) melalui kepedulian orang tua asuh (OTA) dengan pemberian 1 Kg Telur per KRS. (Sur)
Komentar