Nguri-nguri Budaya Jawa, Warga Tani Desa Babadan Lor, Madiun Gelar Metil Massal

Sementara itu Anggota DPRD Tinvkat I Jawa Timur dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) J. Ristu Nugroho atau yang akrab disapa Mbah Tu dalam sambutannya mengatakan kegiatan atau tradisi Metil perlu dibudayakan lagi dan dilestarikan lagi agar tidak punah dan hilang ditelan jaman. Tradisi Metil massal atau bersama ini selain rasa syukur kepada Yang Kuasa atas hasil yang akan kita panen tetapi juga bentuk menanamkan tali kebersamaan.

“Momen atau kegiatan Metil Bersama oleh Warga Tani Desa Babadan Lor metil sekali selain rasa syukur atas hasil yang akan dipanen juga sebagai sarana jalin silahturahmi, kebersamaan dan kerukunan antara kita.
Tradisi Metil dan labuhan adalah budaya luhur yang harus dilestarikan karena pada era milenial dan
kemajuan teknologi saat ini, tradisi seperti ini sering ditinggalkan sehingga bisa hilang ditelan jaman,”, jelas Mbah Tu.

” Sejarah besar pernah terjadi di Desa Babadan Lor, mulai jaman mataram kuno makanya kami berpesan jangan kita meremehkankan karena desa kita bukan desa sembarangan. Desa yang agung bakale agung, Insya Allah kedepan Desa Babadan Lor juga akan kembali Desa yang besar.
Oleh karena itu saat ini kita hilangkan rasa iri, dengki, dendam antara kita yang tidak dikendaki oleh Tuhan Yang Kuasa.. Mari kita jaga rasa kebersaman, kerukunan, guyub rukun dan gotong royong,” Pungkasnya.(SR)

Komentar