Banyuwangi,Teraskata.com – Bupati Banyuwangi Hj.Ipuk Fiestiandani ,S.Pd bersama Sekda Dr.Ir.H. Guntur Priambodo .M.M, terus melakukan pengawasan ketat untuk memastikan distribusi Gas 3kg ( Melon ) berjalan lancar dan harga tetap terkendali .
“Kita sudah sepakat supaya fluktuasi harga itu tidak terjadi lebih tinggi dari yang kita sepakati,” ujar Sekda.
Menyusul kebijakan baru terkait peningkatan status pengecer elpiji 3 kg menjadi subpangkalan, dia meminta seluruh proses perizinan nantinya harus dipastikan transparan dan tidak ada pungutan liar.
“Kalau ada tarifnya, mesti harus dengan peraturan daerah (perda). Di luar itu kan namanya pungutan, nanti jadi masalah. Kalau menurut saya semuanya secara legal saja lah,” tutur Guntur.
Sekda Banyuwangi menyebutkan berdasarkan pantauan di lapangan, distribusi elpiji bersubsidi di Banyuwangi masih normal dengan penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Sekda menegaskan bahwa di Kabupaten Banyuwangi tidak ada kelangkaan gas LPG 3 kg. Hanya saja, masyarakat yang sebelumnya membeli gas melon di pengecer sekarang diharuskan membeli ke pangkalan resmi berdasarkan keputusan pemerintah pusat.
Namun berdasarkan instruksi presiden Prabowo Subianto,Bupati Ipuk Fiestiandani menegaskan, bahwa masyarakat Banyuwangi tetap dapat membeli di lapak lapak,kios kios pedagang sebab hal ini sinergi dengan pedagang kecil.
Maka pemerintah Banyuwangi, menelusuri lebih dalam permasalahan dan dukungan yang dibutuhkan oleh pengusaha kecil dan UKM.
“Hasil penelusuran ini dapat menjadi basis penyusunan program maupun kebijakan yang mendukung pengembangan kelompok UKM yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tandas Sekda.(Jok)
Komentar