Pemuda Muhammadiyah Kota Kediri Desak Polisi Usut Kasus Dugaan Pencabulan Siswa

TERASKATA.Com, Kediri – Pengurus Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kota Kediri meminta pihak kepolisian agar bisa segera menuntaskan dugaan kasus pencabulan terhadap sejumlah siswa yang dilakukan oleh oknum guru.

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual diduga dilakukan oleh salah satu oknum guru SD negeri berinisial IM (57) di Kota Kediri, Jawa Timur diduga telah mencabuli 8 siswanya. Oknum guru tersebut pun ditarik dan diperiksa Inspektorat.

Modus pelaku sendiri saat melancarkan aksinya yakni dengan memanggil siswa ke kelas. Saat di dalam kelas inilah pelaku melakukan pencabulan. Aksi terduga pelaku terbongkar setelah korban terakhir berteriak. Orang tua yang dilapori tak terima dan langsung melaporkan kasus itu ke Dinas Pendidikan Kota Kediri.

Tidak hanya sanksi pemecatan oleh pemerintah Kota Kediri, PD Pemuda Muhammadiyah Kota Kediri juga mendukung masalah ini agar diproses ke ranah hukum. Karena pelecehan seksual pada anak ini melanggar Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

” Harusnya kasus ini masuk delik aduan, bisa langsung diproses penyidik tanpa adanya aduan atau persetujuan pihak korban,” kata Ketua PD Pemuda Muhammadiah Kota Kediri Nico Perlambang Agung, Jumat (22/7/2022).

Menurutnya, pelecehan dan kekerasan seksual terjadi sebab anak-anak belum mengetahui dunia seksual, sehingga tidak sadar bahwa dirinya adalah korban. Ironisnya, para guru yang merupakan pelaku pun memanfaatkan kepolosan anak-anak tersebut untuk kepentingan pribadi. Seyogyanya tindakan tegas harus diambil. Bilamana pihak keluarga tetap tidak mau melanjutkan keranah hukum dengan alasan masa depan anak, berarti masalah ini masih dianggap memalukan oleh kalangan masyarakat.

Pria yang juga Anggota Dewan Pendidikan Kota Kediri mengatakan, melihat fakta miris tersebut, kualitas pendidik agaknya perlu diperhatikan kembali. Guru seharusnya menjadi orang tua di sekolah, bukan justru menjadi pelaku kejahatan seksual. Dengan adanya tindakan tersebut, bukan mustahil psikis anak akan terganggu dan mereka akan menghadapi trauma seumur hidup.

Komentar