Pengasuh Ponpes Al Amien Ngasinan Kiai Anwar Iskandar Resmi Jabat Ketua MUI Tingkat Pusat

TERASKATA.COM,Kediri– Pengasuh Ponpes Al-Amien Ngasinan, Kiai Anwar Iskandar resmi menjabat Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia Tingkat Pusat, menggantikan Kiai Miftachul Akhyar, yang memilih mundur. 

Menakhodai organisasi yang menaungi puluhan organisasi Islam, kiai yang akrab disapa Gus War itu mengaku akan melakukan beberapa terobosan diantaranya, mengajak umat Islam jihad melawan kebodohan dan kemiskinan.

Kiai yang juga menjadi pengasuh Ponpes Assa’idiyah Jamsaren itu mengungkapkan, ada beberapa masalah mendesak bagi umat Islam yang harus diselesaikan bersama. 

“Harus kita akui di Indonesia masih banyak masyarakat miskin, masih banyak stunting. Kita harus jihad melawan ini semua. Bukan jihad dengan senjata tapi memakai ilmu,” terangnya. Rabu, (16/8/2023) 

Umat Islam, lanjut Gus War, harus menjadikan kebodohan dan kemiskinan sebagai musuh bersama. Jika dua masalah itu bisa teratasai, menurutnya ancaman perpecahan yang selama ini selalu mengintai Indonesia juga tidak akan terjadi lagi.

Untuk diketahui, Gus War terpilih sebagai Ketum MUI berdasar rapat pleno yang digelar di salah satu hotel di Jakarta kemarin. Kiai kelahiran Banyuwangi itu disepakati menggantikan Kiai Miftachul Akhyar.

Terkait detail program yang akan dilakukan setelah terpilih menjadi Ketum MUI, Gus War menyebut dirinya akan melanjutkan program-program Kiai Miftachul Akhyar. Hanya saja, di tahun politik seperti sekarang, menurutnya MUI mengemban tugas yang berat untuk menjaga persatuan umat.

Sebagai organisasi yang menaungi lebih dari 30 ormas Islam, Gus war menyebut MUI harus bisa menjadi motor pemersatu bangsa. 

“Struktur MUI sampai yang terbawah harus bisa jadi motor untuk menjaga persatuan bangsa,” kata Gus War. 

“Caranya, dengan mengedukasi masyarakat, terutama tentang pentingnya persatuan yang jadi syarat stabilitas negara. Kalau stabilitas terganggu pastinya ekonomi, pendidikan, seluruh sektor kehidupan akan terganggu. Saya ingin ke depan bagaimana MUI bisa jadi motor dari persatuan indonesia. Dimulai dari persatuan umat islam,” paparnya sembari menyebut MUI juga akan memberi nasihat kepada pemimpin bangsa untuk bersama-sama menegakkan amar makruf nahi munkar. 

Dalam keterangannya kepada awak media, Gus War juga menyinggung beberapa masalah yang jadi ancaman diantaranya, pergaulan bebas, LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender), hingga berbagai kasus kekerasan yang harus diatasi bersama. 

“Hal-hal yang merusak akhlak ini harus diatasi bersama,” tegasnya.(Fitriyadi)

Komentar