Kepala SMPN 1 Kedungwaru ini berharap, kegiatan Istighosah yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Tawangsari yang diikuti oleh semua siswa kelas IX dan didampingi oleh wali murid mendapat Ridho Allah SWT, sehingga siswa-siswi SMPN 1 Kedungwaru akan dapat lulus semua dan sukses.
“Tidak hanya sukses dalam kelulusan ini, tapi juga sukses di masa depan. Karena anak-anak bangsa inilah yang nantinya akan meneruskan estafet pembangunan di negara kita tercinta. Sukses Istighosah, sukses untuk siswa-siswi kami, sukses untuk SMPN 1 Kedungwaru, sukses pendidikan di Kabupaten Tulungagung yang Profesional dan Bermartabat,” terangnya.
Kegiatan Istighosah tersebut juga diisi dengan kultum yang dibawakan oleh Nurhadi M.Pdi., Pengawas Agama dari Kementerian Pendidikan Agama Kabupaten Tulungagung.

Acara dilanjutkan dengan Sungkeman siswa-siswi SMPN 1 Kedungwaru ke orang tua masing-masing, memohon doa restu ke orang tua dalam mengikuti ujian sekolah.
“Sungkem kepada orang tua memohon doa restu, ini sebenarnya merupakan kearifan lokal warisan tradisi budi pekerti di masyarakat kita, yang mana generasi sekarang ini mulai banyak yang enggan melakukannya. Ingat, salah satu faktor penentu dalam mencapai kesuksesan adalah doa orang tua,” ujar Sri Wahyuni.
Terkait dengan Istighosah, Pakar Bahasa Indonesia lulusan Universitas Negeri Malang ini menjelaskan bahwa, asal mula kata Istighosah sendiri berasal dari kata Al ghouts yang berarti Pertolongan. Dalam tata bahasa Arab, kalimat yang serupa adalah Istif ‘al, atau permintaan, atau permohonan.









Komentar