Tulungagung,Teraskata.com – Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat buka suara, terkait kejadian adanya puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung yang mengalami gejala gangguan pencernaan usai menyantap menu MBG pada Senin (13/10/2025) kemarin,
Kapala SPPG Desa Tanggung, Fatkurrohman menyampaikan, permohonan maafnya kepada semua pihak atas kejadian yang dialami puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu kemarin.
Menurutnya, dalam hal penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut pihaknya sebenarnya sudah melaksanakannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun demikian pihaknya juga mengaku kejadian tersebut merupakan diluar kesengajaan.
“Dengan kejadian tersebut tentunya kami sangat prihatin sekali. Untuk itu kami kedepannya akan lebih berhati-hati dan melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas menu MBG agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” terangnya. Selasa (14/10/2025).
Lebih lanjut Fatkur mengatakan SPPG Desa Tanggung saat ini telah mampu menyediakan menu MBG sebanyak 3292 Porsi. Pihaknya mengaku dari jumlah tersebut porsi MBG yang dikirimkan ke SMPN 1 Boyolangu ada sebanyak 1.120 porsi dan itupun merupakan pengiriman yang pertama kalinya.
“Untuk menu MBG yang kita kirim ke SMPN 1 Boyolangu kemarin merupakan pengiriman yang pertama kalinya yaitu sebanyak 1.120 porsi dan kita sangat kaget atas kejadian tersebut,” ungkapnya.
Usai kejadian tersebut pihaknya juga telah kooperatif melakukan koordinasi dengan instansi terkait lainnya guna memantau perkembangan kondisi puluhan siswa yang mengalami gejala gangguan pencernaan.
“Dari hasil koordinasi kami dengan pihak Puskesmas Boyolangu, tercatat ada sebanyak 67 anak yang mengalami gangguan pencernaan dan Alhamdulillah setelah dilakukan penanganan dari pihak Nakes sebagian besar sudah dipulangkan karena kondisinya sudah mulai membaik. Semoga kejadian serupa tidak akan terulang kembali,” ujarnya.
Ditempat yang sama, pihak Yayasan Gusti Maringi Mukti Siti Hanifah selaku mitra SPPG Desa Tanggung juga menyampaikan permohonan maaf dan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
Pihaknya juga mengaku sebelum menu MBG di distribusikan ke sekolah terlebih dahulu Tim ahli gizi melakukan uji coba menu tersebut.
“Seperti menu yang kemarin nasi kuning ayam kecap itu dari Tim ahli gizi SPPG juga mencicipinya terlebih dahulu sebelum di distribusikan ke sekolah. Bahkan usai kejadian sisa menu serupapun dari Kabag Wil SPPG yang kesini di hari yang sama jam 19.00 WIB (jam 7 malam) juga ikut memakannya dan kondisi nasinya masih dalam kondisi tidak basi, ayamnyapun juga tidak basi atau masih layak dikonsumsi. Setelah jeda dua jam berikutnya juga tidak merasakan gejala maupun reaksi apa-apa,” timpalnya.
Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Tulungagung yang disampaikan Plt Ka. Dinkes Tulungagung dr. Anna Saptu Saripah menyampaikan dari jumlah keseluruhan siswa siswi SMPN 1 Boyolangu yang kemarin mengalami dugaan gangguan saluran pencernaan usai menyantap menu MBG sebagian besar sudah diberikan penanganan dan ini sebagian besar dalam kondisi stabil.
“Saat ini sebanyak 58 anak sudah pulang dalam kondisi baik, tersisa 4 pasien masih dirawat di Puskesmas Boyolangu, 1 pasien di Puskesmas Beji dan untuk yang dirawat di RSUD dr. Karneni Campurdarat ada 5 pasien terdiri 4 pasien masih menjalani perawatan dan 1 pasien sudah pulang dalam kondisi stabil,” terangnya.
Pihaknya menyebut Dinkes Tulungagung dan Puskesmas setempat telah mengambil sampel makanan yang didapat untuk dikirim ke laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Surabaya, Laboratorium RSUD dr Iskak Tulungagung dan laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung. Langkah tersebut guna mengumpulkan data yang lengkap untuk mendukung penyelidikan epidemiologi agar dapat segera diketahui penyebabnya.
Sebelumnya Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin usai mengecek kondisi puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu yang dirawat di Puskesmas Boyolangu berharap kepada masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya program MBG dari Pemerintah. Menurutnya kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan.
“Kami berharap kepada masyarakat tidak panik atau grogi dengan adanya program MBG dari Pemerintah. Kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan. Semoga kejadian tersebut merupakan yang pertama dan terakhir. Anak – anak sudah tertangani dengan baik semoga cepat sehat seperti sediakala,” tuturnya. (Agus)
Komentar