Puluhan Siswa di Boyolangu Alami Gejala Keracunan Menu MBG, Wabup Tulungagung Sampaikan Hal Ini

Tulungagung,Teraskata.com – Puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu dilarikan ke Puskesmas setelah mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah dari SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti, yang berada di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.

Menerima laporan adanya kejadian tersebut, Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, langsung melakukan pengecekan kondisi puluhan siswa yang dirawat di ruang perawatan dan di aula Puskesmas Boyolangu, didampingi Kepala Puskesmas, Danramil dan Kapolsek Boyolangu, serta Tim Inafis Polres Tulungagung.

Wabup Ahmad Baharudin mengatakan, seluruh siswa maupun siswi SMPN 1 Boyolangu yang mengalami gejala mual maupun muntah sudah mendapatkan perawatan dan saat ini secara umum kondisinya sudah mulai membaik.

Wabup Tulungagung, Ahmad Baharudin, saat diwawancara Jurnalis Teraskata.com

Namun demikian pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan dan penyelidikan dari Satreskrim Polres Tulungagung guna mengetahui secara pasti penyebab dari gejala keracunan tersebut.

“Untuk mengetahui secara pasti penyebabnya kita masih menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan maupun hasil penyelidikan dari kepolisian,” ucapnya. Senin (13/10/2025) Siang.

Pihaknya tetap berharap kepada masyarakat tidak perlu khawatir terhadap program MBG dari Pemerintah. Dan menurutnya kejadian tersebut tidak ada unsur kesengajaan.

“Kami berharap kepada masyarakat tidak panik atau grogi dengan adanya MBG karena hal ini tidak ada unsur kesengajaan. Semoga kejadian ini merupakan yang pertama dan terakhir. Anak-anak sudah ditangani dengan baik dan semoga cepat sehat seperti sediakala,” tuturnya.

Sementara itu Johanes Bagus Kuncoro, Kepala Bappeda Kabupaten Tulungagung yang juga sebagai Ketua Satgas Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) Tulungagung mengatakan saat ini pihaknya masih berfokus pada penanganan puluhan siswa yang mengalami gejala keracunan dan hingga saat ini masih dirawat di Puskesmas Boyolangu maupun RSUD dr Karneni Campurdarat.

“Kita mitigasi dulu ya, artinya yang sakit ini kita rawat dulu,” ujarnya.

Terkait kelanjutan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang dikelola Yayasan Gusti Maringi Mukti yang beralamat di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat, Bagus menyebut dalam kewenangannya pihaknya hanya sebatas membantu program MBG dapat berjalan lancar namun untuk SPPG nya adalah merupakan kewenangan dari BGN (Badan Gizi Nasional) yang dalam hal ini membina SPPG tersebut.

“Kami selaku Satgas sifatnya hanya sekedar membantu saja, namun jika ada hal yang seperti ini ya kita lihat dulu gimana nanti kesalahannya,” sebutnya.

Di tempat yang sama Plt Kadinkes Tulungagung, dr. Ana Sarifah menjelaskan sampai saat ini total siswa siswi SMPN 1 Boyolangu yang dirawat ada sebanyak 61 anak 4 diantaranya dirujuk di RSUD dr Karneni Campurdarat.

“Total ada 61 anak yang dirawat di Puskesmas sedangkan yang 4 dirawat di RSUD dr Karneni Campurdarat. Hanya kasus ringan saja dan saat ini secara keseluruhan sudah mulai membaik,” jelasnya.

Namun demikian dr. Ana mengatakan pihaknya juga melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan Puskesmas yang berada didaerah sekitar kecamatan Boyolangu diantaranya adalah Puskesmas Bangunjaya, Puskesmas Beji, Puskesmas Kauman dan Rumah Sakit rujukannya ada di RSUD dr Karneni Campurdarat dan RSUD dr Iskak Tulungagung.

“Saat ini kita masih memantau perkembangannya 1 x 24 jam sejak kejadian. Dan semoga saja tidak ada pertambahan pasien yang mengeluhkan hal yang serupa,” pungkasnya. (Agus)

Komentar