Rabat Jalan Di Dusun Surjo, Satgas TMMD Reguler ke 115 Targetkan Minimal 30 Meter Per Hari

TERASKATA.Com, Tulungagung-Cuaca ekstrem dan terjalnya wilayah perbukitan, tidak menyurutkan semangat Satgas TMMD Reguler ke 115 dalam menjalankan tugasnya di Desa Gondanggunung, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung.

Ada beberapa titik pengerjaan pembangunan infrastruktur dalam program TMMD Reguler ke 115 tahun 2022, yang ditargetkan selama 30 hari, diantaranya, bedah rumah, Jambanisasi, MCK umum, dan rabat jalan dengan volume panjang 1.375 meter, lebar 3 meter, yang menghubungkan antara dusun Takroto dengan dusun Surjo, Desa Gondanggunung.

Terkait pengerjaan rabat jalan di dusun Surjo, Komandan Satuan Setingkat Peleton, Letda.Inf.Sunarno, mengatakan bahwa, hingga saat ini semua personil masih tetap semangat, bahu membahu dalam menjalankan tugasnya di sektor masing-masing.

Adapun anggota yang bertugas di dusun Surjo terdiri dari satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) terdiri dari Yonif Mekanis 521 Dadaha Yudha, Brigif 16 dan dari Pasmar TNI AL dengan target pengerjaan rabat jalan sepanjang 750 meter.

“Anggota yang bertugas di dusun Surjo
terdiri dari Yonif Mekanis 521 Dadaha Yudha, Brigif 16 dan dari Pasmar TNI AL.
Untuk target kita pada pengerjaan rabat jalan di dusun Surjo ini kurang lebih 750 meter, mulai dari jembatan naik sampai jalan utama,” kata Letda.Sunarno, saat ditemui jurnalis Teraskata com di lokasi pengerjaan rabat jalan di dusun Surjo. Minggu, (16/10/2022).

Minimnya perlengkapan, serta kawasan perbukitan yang begitu ekstrim, di tambah kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi, cukup mempengaruhi proses pengerjaan rabat jalan di dusun Surjo. Namun demikian dari pantauan dilokasi Satgas TMMD Reguler ke 115 tahun 2022 tetap bersemangat dalam menjalankan tugasnya. Mereka bahu membahu melangsir (memindahkan) material pasir dan koral dari tebing yang satu ke tebing dibawahnya dengan menggunakan talang yang terbuat dari terpal.

“Di dusun Takroto, mulai kita masuk kondisinya hujan terus menerus, sehingga hal tersebut cukup mempengaruhi proses pengerjaan.
Kadang pagi pukul 07.00 wib, kita ke lokasi sudah gerimis. Intinya kami tidak melihat waktu, tapi melihat target. Dalam satu hari kita harus mampu minimal 1 TL atau sekitar 30 meter,” kata Letda Sunarno.

“Untuk masalah material pasir dan koral kita tidak langsung membuat adukan cor-coran, tapi kita harus langsir dulu dari tebing satu ke tebing dibawahnya menggunakan talang dari bahan terpal, karena kendaraan tidak bisa masuk ke lokasi tersebut,” terangnya.

Komentar