RSUD Blambangan Banyuwangi Siapkan 56 Bed Khusus Pasien Covid -19

TERASKATA.Com, Banyuwangi- Berbagai kajian menyatakan bahwa varian Omicron bisa menular lebih cepat dibanding varian sebelumnya. Akan tetapi, gejala yang ditimbulkan varian ini lebih ringan. Angka kematian dan rawat inap akibat varian ini pun lebih rendah.

Kasus Omicron yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan hingga hari ini Selasa (15/2/2022) ada 8 pasien positif Covid.

Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan 56 Bed khusus untuk perawatan pasien covid-19. Dan pada hari Selasa (8/2) kemarin Dinas Kesehatan Banyuwangi telah mengirimkan 20 sampel hasil tes usap pasien dari kasus aktif di Banyuwangi ke Surabaya untuk memastikan jenis varian virus Corona tersebut.

“Sebanyak 20 sampel dari kasus aktif dikirim ke Surabaya dan kami menunggu hasilnya,” kata dr. Widji yang biasa akrab dipanggil dr. Rio saat ditemui Wartawan

Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi menyampaikan bahwa kasus terkonfirmasi ringan dan tanpa gejala dikategorikan sebagai pasien yang tidak harus dirawat di rumah sakit. Mereka memiliki saturasi oksigen di atas 95 persen, tidak ada sesak, dan penyakit penyerta atau yang disebut komorbid,” ujarnya.

“Dihimbau pasien dengan kriteria tersebut untuk tidak dirawat di rumah sakit, sehingga memberikan peluang bagi pasien dengan kategori sedang dan berat disertai komorbid, untuk mendapat perawatan yang lebih intens di rumah sakit,” terangnya.

RSUD Blambangan Banyuwangi akan melakukan skema-skema perencanaan apabila terjadi lonjakan kasus varian Omicron. Saat ini telah mempersiapkan sarana, obat-obatan, oksigen dan lainnya,” tambahnya.

“Marilah kita antisipasi melonjaknya Covid-19 varian Omicron dengan meningkatkan kewaspadaan, dengan cara penegakan protokol kesehatan (prokes) kepada seluruh karyawan dan pengunjung rumah sakit. Selain itu dengan menyiagakan, dengan melakukan konversi Bed perawatan Covid. Juga mulai hari ini kita lakukan lagi restriksi jam layanan untuk meminimalisir interaksi petugas dengan pasien,” pungkasnya. (JOKO )

Komentar