Dia juga mengajak kepada segenap awak media untuk bisa membantu mempublikasikan, kegiatan yang dirasa sangat positif ini kepada masyarakat secara luas.
” Kami juga berharap kepada awak media juga membantu untuk mempublikasikan agar masyarakat bisa tergerak dan peduli terhadap keberadaan santri yang didominasi oleh anak yatim dan dhuafa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua SYD Indonesia Arief Camra menyampaikan, pihaknya menghadiri kegiatan peletakan batu pertama SYD di Kediri yang merupakan salah satu jaringan yayasan di sejumlah daerah di 52 Kota/ Kabupaten. Untuk jumlah santri binaan SYD sendiri kini berkisar lebih dari 2000 orang. Secara sistem yayasan bekerja sama dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) di masing masing daerah untuk melakukan pengawasan dan program.
” Kita pastikan secara sistem bekerjasama dan mengikuti aturan dari Dinsos, karena kita lingkupnya di kegiatan sosial masyarakat,”ujarnya.
Pria yang akrab disapa Cak Arief mengutarakan, keberadaan Ponpes khusus Yatim dan Dhuafa di Kediri merupakan gedung ke-Tujuh yang telah berdiri dan diresmikan.
” Sebelumnya bangunan Ponpes yang telah berdiri ada di Lombok, Kutai Timur, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Purworejo dan Kediri,”urainya.
Komentar