“Gerakan trampolin dance ini meliputi tarian, ada gerakan dari teknik aerobik, dan gerakan dari teknik trampolin fitness.
Gerakannya full, high intensity, setelah lagu selesai berhenti sejenak, lalu mulai lagi, tidak kaya aerobik yang non-stop, tetapi berkala,” kata Samson.
“Jadi misalkan kita jogging 30 menit untuk membakar kalori, di sini kita cukup 10 menit,” ujarnya.
Dikatakannya, olahraga trampolin di Tulungagung sebenarnya sudah 2 tahun, yang awalnya ada di wilayah kecamatan Bandung, kemudian buka cabang di Trenggalek, dan buka lagi di wilayah kecamatan Tulungagung tepatnya di wilayah Kelurahan kepatihan.
“Hal ini untuk lebih mensosialisasikan ke masyarakat, kita ada event, kita lakukan show, dan masyarakat yang hadir bisa mencobanya langsung dengan alat trampolin ini,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua TP PKK Kelurahan Kepatihan, Siti Ropiah, atau yang akrab dengan nama panggilan Mak Sitrof, yang merupakan salah satu anggota Trampolin Dance Tulungagung menambahkan, melalui event show Trampolin dance tersebut bisa lebih mengenalkan olahraga Trampolin Dance di masyarakat Tulungagung.
“Memang benar, dengan adanya Trampolin Dance ini merupakan jenis olahraga yang baru. Sebenarnya kita itu pernah mencoba olahraga jenis lain tapi Trampolin Dance ini impact nya lebih berasa di badan, detak jantung lebih terpacu, sehingga meningkatkan pembakaran, dibandingkan dengan olahraga yang lain,” kata Mak Sitrof.
Komentar