Selain itu, Skill passport merupakan model pembelajaran yang menciptakan competitiveness bagi peserta didik dimana ukuran capaian pembelajaran yaitu buka waktu namun target pembelajaran yang tidak berpatokan pada waktu formal pembelajaran.
“Skill passport bersifat individu, sehingga setiap peserta didik dapat berbeda karena sesuai dengan cita-cita masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu lanjut Sampun, Life skill education merupakan metode sarana untuk berlatih budaya kerja dengan guru, stakeholder, industri mitra SMK, dan pelaku usaha di lingkungan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala SMK 1 PGRI Mejayan ini juga menyebut, rincian penerapan 6 profil pelajar Pancasila yaitu, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia dengan mengedepankan karakter peserta didik melalui membaca Al qur’an setiap pagi dan sholat berjamaah, berkebhinekaan global dengan selalu melaksanakan apel pagi setiap hari guna menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, mandiri dengan menggunakan model life skill education, berfikir kritis dengan cara peserta didik mampu menggali kemampuannya untuk menyusun program diklat yang didampingi oleh guru.
Bekerja sama ditandai dengan kolaborasi antara siswa, orang tua, dan guru untuk menentukan program diklat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat sekaligus diskusi dengan teman sebaya.
Bergotong Royong ditandai dengan karakter peserta didik untuk saling membantu satu sama lain, baik ketika pembelajaran maupun dalam organisasi, dan Kreatif ditandai dengan model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk lebih aktif melalui konsep pembelajaran sistim blok : 1 minggu Basic Skill Kejuruan, 2 hari sains and creativity, 2 hari Comunication, dan 2 hari.
Character Building yang telah diterapkan dapat mencapai target yang diharapkan, hal ini dibuktikan dengan 24 alumni diterima di Politeknik Negeri Madiun melalui jalur D2 fast track, peserta didik kelas XII sudah diterima magang di beberapa perusahaan lalu digaji, dan 71 peserta didik akan proses berangkat ke Jepang dimana 23 sudah berada di Jepang dan pada tahun 2023 terdapat 12 siswa kelas XII yang siap untuk berangkat ke Jepang.
Komentar