TERASKATA Com, Kediri– Dinilai sarat kepentingan dan terkesan tidak transparan, sejumlah warga kecewa dengan acara sosialisasi rencana pembangunan jalan tol Kediri – Tulungagung (Kiagung) yang digelar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur bertempat di IKCC Insumo, Kota Kediri, Senin (31/10) lalu.
Pasalnya, acara yang dihadiri ribuan warga terdampak pembangunan jalan tol dan Pemerintah daerah setempat beserta jajarannya itu selain dinilai tidak transparan juga tidak sesui yang diharapkan masyarakat.
Hal ini diungkapkan oleh Joko Adi Purwanto, yang lahannya seluas 1 hektar bakal terdampak pembangunan tol. Warga berasal dari Kelurahan Sukorame Kecamatan Mojoroto ini menilai selain ada indikasi sarat kepentingan, pembangunan tol juga terkesan ada yang ditutup-tutupi.
” Saya kira masyarakat atau peserta belum paham secara utuh akibat tidak ada kejelasan dari pemerintah maupun panitia pelaksana perihal sosialisasi dampak pembangunan jalan tol. Materi pemaparan yang disampaikan sebatas pengenalan Kota Kediri akan ada jalan tol, kemudian tidak membahas tentang hak warga yakni dana kompensasi dengan istilah kami yakni ganti untung bukan ganti rugi tidak dipaparkan,” katanya, Rabu (2/11/2022).
Menurutnya ia mengaku terkejut dengan kegiatan sosialisasi. Betapa tidak, Walikota Kediri seolah-olah tidak mengetahui secara detail mulai dari rencana pembangunan, hingga gambar yang menunjukan tepatnya lokasi pembangunan proyek.
“ Padahal, informasi yang saya terima menyebut sejak tahun 2021 lalu, Pemkot Kediri dan Pemprov Jatim secara intens berkomunikasi untuk membahas rencana pembangunan jalan tol itu, “paparnya.









Komentar