TERASKATA.COM,Tulungagung-Trend positif prevalensi stunting di Kabupaten Tulungagung secara konsisten mengalami penurunan, dari tahun 2016 sebesar 25 koma sekian persen sampai 2022 terakhir hingga di penimbangan awal bulan 2023 menjadi 4,25 %.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, ada dua hal utama dalam penanganan stunting, yang pertama adalah penanganan pencegahan agar tidak timbul stunting baru. Dimana untuk mencegah stunting baru dibutuhkan banyaknya stakeholder yang terlibat mulai dari bagaimana ketersediaan pangan, sosial ekonomi masyarakat, pola asuh, pendidikan dan kesehatan remaja putri yang akan menjadi seorang ibu.
Yang kedua adalah penanganan bagi yang sudah stunting, yang menurutnya ada step-step rujukan ketika diketemukan adanya stunting di posyandu nantinya akan dirujuk di Puskesmas, yang disitu akan dilakukan tata laksana pemberian makanan tambahan termasuk melihat ada atau tidaknya penyakit penyerta (bawaan) yang menyebabkan stunting.
“Kalau itu ditata laksana dengan baik ketika seorang wanita itu kemudian hamil, hamilnya sehat tidak menimbulkan bayi yang berpotensi stunting,” terang dr. Kasil, saat mendampingi Tim Penilai Lomba Pembinaan Terpadu PKK Sehat Lestari Berencana Provinsi Jatim di Posyandu Melati II Desa Sumberejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Kamis (11/05/2023) siang.
“Begitu juga kalau sosial ekonominya cukup, tentu pemenuhan gizinya bagus hingga setelah lahir seribu hari pertama juga bagus, maka dipastikan tidak akan muncul stunting,” tambahnya.
dr. Kasil menuturkan, kalau ada penyakit penyerta yang tidak bisa diselesaikan di Puskesmas akan dirujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan penanganan penyakit penyertanya, seperti jantung, paru-paru, dan lain sebagainya sambil mengatasi stuntingnya.
“Langkah penanganan stunting seperti inilah yang telah dilakukan sehingga angka stunting di Kabupaten Tulungagung cenderung menurun,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, untuk mencapai target zero stunting di Kabupaten Tulungagung, penanganan stunting yang dilakukan oleh banyak stakeholder agar lebih ditingkatkan lagi dalam rangka percepatan penurunan stunting.
“Dengan adanya langkah tersebut saya yakin target zero stunting atau zero malnutrisi di Tulungagung bisa segera tercapai,” pungkasnya.(Agus)
Komentar