Usai Lakukan Aksi Damai Hingga Berujung Pelaporan ke Kemendagri, ALMASTA Hadiri Undangan Silaturahmi Pj. Bupati Tulungagung

Tulungagung,Teraskata.com – Usai melakukan aksi damai di halaman kantor Pemkab dan DPRD Tulungagung, pada 20 Mei lalu, hingga berujung pelaporan ke Kemendagri, puluhan tokoh pergerakan yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tulungagung (Almasta) menghadiri undangan silaturahmi Pj. Bupati Tulungagung di ruang Pringgitan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Rabu, (29/5/2024).

Acara silaturahmi yang dipandu Sekda Tri Hariadi, dihadiri Wakil Ketua DPRD, Kepala OPD, dan anggota Almasta tersebut, merupakan respon Pj. Bupati Tulungagung atas aksi damai yang dilakukan Almasta pada 20 Mei lalu, yang mana pada saat aksi damai tersebut Pj. Bupati Heru Suseno, tidak hadir menemui masa pengunjukrasa yang menuntut dirinya mundur sebagai Pj. Bupati Tulungagung.

Suasana keakraban nampak saat kedua pihak saling berjabat tangan dan saling mengucap kata maaf diawal dialog hingga tercipta suasana harmoni penuh keramahan dalam acara silaturahmi tersebut.

Namun demikian, saat Pj. Bupati Heru Suseno, memberikan kesempatan kepada Almasta untuk menyampaikan tuntutannya dalam acara silaturahmi tersebut, pihak Almasta menolak permintaan Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk menyerahkan dokumen tuntutan yang disampaikan melalui surat undangan yang dikirimkan melalui Sekda kepada Almasta.

Arsoni, salah satu perwakilan Almasta mengatakan, setelah melakukan aksi turun jalan pada 20 Mei kemarin, pihaknya juga mendatangi Kantor Mendagri Jakarta Pusat pada Senin, 27 Mei 2024, untuk memberikan laporan/pengaduan terkait materi tuntutan dari Almasta. Sehingga menurutnya, menanggapi undangan Pemkab Tulungagung untuk menghadiri acara silaturahmi dan penyerahan dokumen tuntutan Almasta kepada PJ Bupati Tulungagung, tidak perlu dilakukan, karena sebelumnya sudah diantar ke Kemendagri.

Dikatakannya, kedatangan Almasta ke Pendopo Tulungagung, semata mata sebagai bentuk penghormatan terhadap Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk bersilaturahmi.

“Kami menghormati undangan dari pihak Pemerintah Kabupaten Tulungagung, jadi kalau kita diundang ya kita harus hadir karena undangan itupun juga resmi,” ucapnya.

“Dan terkait penyerahan dokumen tuntutan, kami tidak memberikan dokumen tersebut karena sebelumnya surat tuntutan tersebut sudah kami antar langsung ke Kemendagri,” lanjut Arsoni.

Dalam kesempatan tersebut, Anwar salah satu anggota Almasta juga menambahkan bahwa, terkait gerakan yang dilakukan oleh Almasta tersebut murni dari gerakan masyarakat dan tidak ada tendensi sedikitpun terkait politik.

“Gerakan Almasta ini murni dari suara masyarakat, dimana semua biaya dari kegiatan demo sampai berangkat ke kantor Kemendagri Jakarta Pusat hasil dari swadaya rekan-rekan Almasta sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, saat diwawancarai sejumlah awak media, Pj. Bupati Heru Suseno mengatakan bahwa, acara silaturahmi tersebut sebagai bentuk respon terhadap rekan-rekan Almasta yang pada saat menggelar aksi damai di halaman kantor Pemkab Tulungagung, dirinya tidak bisa hadir menemui masa pengunjukrasa karena adanya kesibukan.

“Pada hari itu memang saya ada kesibukan sehingga tidak bisa ketemu, tapi hari ini kita mengundang teman- temen Almasta untuk ketemu dan silaturahim, dan saya harap ada dialog yang diinginkan temen-temen terkait apa yang sudah dituntutkan, itu saja,” ucapnya.

Namun demikian, terkait tuntutan pengunduran dirinya oleh Almasta, Heru Suseno menegaskan bahwa, hal tersebut merupakan kewenangan Kemendagri untuk menilai kinerjanya. Bahkan saat disinggung kemungkinan adanya demo jilid 2, Heru Suseno, tidak mau berspekulasi mengenai hal tersebut.

“Kalau urusan mundur itu kan, saya tidak bisa mengundurkan diri, itu kewenangan Kementrian Dalam Negeri, dan nanti terserah Mendagri menilai kinerja saya seperti apa,” kata Heru Suseno.

“Saya tidak mau berandai-andai dulu, yang jelas saya ikuti apa yang dilaporkan temen-temen nanti kan mesti ada usulan dari Kemendagri,” pungkasnya. (Agus)

Komentar