Wabup Ahmad Baharudin Buka Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Guru Anggota PGRI Kabupaten Tulungagung

Tulungagung,Teraskata.com – Sebagai bukti nyata kepedulian dan komitmen organisasi profesi guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidik di daerah, PGRI Kabupaten Tulungagung gelar Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi guru anggota PGRI Kabupaten Tulungagung. Senin, (16/6/2025).

Kegiatan yang dibuka langsung Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, dihadiri Komandan Kodim 0807, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, PLH Kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Tulungagung, Ketua PGRI Kabupaten Tulungagung beserta seluruh jajaran pengurus, Para narasumber, fasilitator, dan segenap panitia penyelenggara, diikuti 140 peserta guru PJOK anggota PGRI Kabupaten Tulungagung.

Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin mengatakan, Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara ini menjadi sangat relevan dan penting mengingat, wawasan kebangsaan bukanlah sekadar hafalan tentang Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Wabup Tulungagung, Ahmad Baharudin, didampingi Plt. Sekdin Pendidikan, Endra Kusriawan, dan Ketua PGRI Tulungagung, Muhadi, saat diwawancara awak media. 

“Lebih dalam dari itu, wawasan kebangsaan adalah cara pandang kita sebagai bangsa yang utuh, yang memahami keberagaman sebagai kekuatan, yang menjunjung tinggi persatuan, dan yang memiliki rasa memiliki serta bangga menjadi bagian dari Indonesia,” ungkap Baharudin.

“Materi ini akan membekali Bapak dan Ibu untuk mampu menyaring informasi, berpikir kritis, dan menanamkan nilai-nilai luhur tersebut kepada anak didik kita dengan cara yang kreatif dan relevan dengan dunia mereka,” sambungnya.

Selain itu lanjut Baharudin, pentingnya semangat bela negara bagi seorang guru tentu tidak diartikan secara sempit dengan mengangkat senjata, namun Bela negara khususnya bagi insan pendidik, adalah perjuangan non-fisik yang diwujudkan dengan mendidik siswa menjadi warga negara yang cerdas, berakhlak mulia, taat hukum, dan cinta pada tanah airnya.

“Bela negara adalah tentang profesionalisme dalam mengajar, menjadi teladan dalam integritas, serta membentengi peserta didik dari paham-paham yang dapat merusak persatuan bangsa. Inilah medan perjuangan kita yang sesungguhnya,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Ia juga berpesan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.

“Jadikan diklat ini bukan sekadar formalitas untuk menggugurkan kewajiban, tetapi sebagai kawah candradimuka untuk mengasah kembali semangat nasionalisme dan patriotisme kita,” kata Baharudin.

Pihaknya berharap, setelah mengikuti diklat ini, para peserta tidak hanya kembali ke sekolah dengan membawa sertifikat, tetapi membawa semangat baru, wawasan yang lebih luas, dan komitmen yang lebih kuat untuk menjadi agen-agen penguat wawasan kebangsaan dan bela negara di lingkungan sekolah masing-masing.

“Jadilah suluh yang menerangi kegelapan, jadilah teladan yang menginspirasi, dan jadilah pendidik yang patriotik,” tandasnya.

Ketua PGRI Tulungagung Muhadi, menambahkan bahwa, diklat ini diikuti oleh 140 guru olahraga se-Kabupaten Tulungagung dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs, dan MA, baik dari sekolah negeri maupun swasta.

“Diklat ini direncanakan berlangsung selama tiga hari (Senin-Rabu) dan akan menjadi pilot project yang nantinya dikembangkan untuk guru-guru lainnya,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Endra Kusriawan, berharap melalui diklat para guru ini, nasionalisme, patriotisme, dan kedisiplinan anak-anak sebagai penerus bangsa semakin terbukti.

“Diklat ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, sekaligus menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter generasi masa depan yang memiliki wawasan kebangsaan kuat dan semangat bela negara tinggi,” pungkasnya. (Agus)

Komentar