Warga Binaan Lapas Banyuwangi Dibekali Pelatihan Terapi Tradisional

Banyuwangi,Teraskata.com – Dalam upaya memberikan keterampilan tambahan dan membekali warga binaan dengan pengetahuan yang berguna setelah menjalani masa hukuman, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar pelatihan terapi tradisional, Sabtu (14/11).

Pelatihan yang digelar di Aula Sahardjo itu diikuti oleh puluhan warga binaan yang antusias untuk belajar teknik pengobatan alternatif yang telah lama dikenal di masyarakat.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan melalui kerjasama dengan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pokjar Giri dengan mendatangkan ahli terapi tradisional yang sudah berpengalaman.

Para peserta pelatihan diberikan pemahaman tentang berbagai teknik pijat tradisional, refleksi, hingga pengobatan herbal yang sudah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia.

Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan warga binaan agar memiliki keterampilan yang dapat membantu mereka kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang berguna.

“Kami berharap pelatihan ini dapat membuka peluang bagi warga binaan untuk berkarya di luar nanti, serta memperkenalkan mereka pada dunia terapi tradisional yang sangat dihargai dalam budaya kita,” ungkapnya.

Pelatihan terapi tradisional ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun mental dan karakter warga binaan untuk lebih mandiri serta lebih siap menghadapi tantangan kehidupan setelah bebas.

Salah satu peserta pelatihan, LU (31) yang terjerat perkara penyalahgunaan narkoba, menyatakan rasa terima kasihnya atas kesempatan ini. “Saya merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Saya bisa belajar sesuatu yang baru, dan mungkin nanti setelah keluar dari Lapas, saya bisa membuka usaha terapi tradisional,” ujarnya.

Program pelatihan ini merupakan langkah positif yang diambil oleh Lapas Banyuwangi dalam menciptakan suasana yang lebih produktif bagi para warga binaan, sekaligus mendukung mereka dalam persiapan untuk kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang bisa mereka andalkan.(Jok)

Komentar