Semetara itu, untuk gejala klinis, dr. Fauzan mengatakan pada umumnya seperti demam ringan, mual, muntah, diare, warna urin seperti air teh, feses berwarna kuning pucat dan kulit berwarna kekuning-kuningan.
“Apabila menemui gejala seperti itu, segera bawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan supaya penularannya pun dapat segera dikendalikan,” tegas dr. Fauzan.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Fauzan juga mewanti-wanti kepada pihak sekolah, peserta didik, terutama orang tua wali murid supaya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk melakukan pencegahan.
“Karena penyakit Hepatitis ini menginfeksi saluran pencernaan dan penularan lewat makanan maka kita perlu tekankan kepada anak-anak kita supaya selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, menggunakan alat makan yang higienis, sebisa mungkin tidak jajan sembarangan di luar/ di tempat yang tidak terjamin kebersihannya dan untuk sementara waktu hindari berenang di kolam umum,” pungkasnya.
Menyambut hal ini, pihak sekolah sangat mendukung upaya Dinkes Kota Kediri. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Sri Wahyuni, kepala SD Plus Rahmat Kota Kediri. “Kami sangat menyambut baik sosialisasi Hepatitis ini. Sebab kasus Hepatitis ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Untuk itu perlunya rencana penanganan dan pencegahan yang matang untuk mengantisipasinya. Perlu kerja sama dari berbagai elemen baik pemerintah, sekolah, dan wali murid untuk menanganinya,” ungkapnya disela-sela sosialisasi.
Selanjutnya, acara sosialisasi ini tidak hanya berhenti di 10 sekolah tersebut saja, melainkan Dinkes menargetkan seluruh sekolah PAUD, TK dan SD di Kota Kediri pula. (Yhs/kmf)
Komentar