“Karena pendidikan non akademis ini juga membantu meningkatkan karakter anak-anak kedepannya untuk berprestasi. Reyog Kendang ini adalah salah satu icon Tulungagung, maka dari itu kita wajib memberikan pengenalan kepada anak-anak untuk terus dilestarikan,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, melalui Kabid Pembinaan SMP, Suprayitno.
Menurutnya, kegiatan P5 ini merupakan produk kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka yang diharapkan nantinya akan banyak produk-produk P5 yang dimunculkan sekolah-sekolah lain dalam memberikan warna citra dari potensi anak-anak didik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki di sekolah masing-masing.
“Nanti masih banyak tema-tema lain yang akan diangkat atau diperkenalkan. Dan yang perlu digarisbawahi adalah ini suatu produk yang kita harus mengapresiasi kompetensi mereka sehingga mendorong mereka untuk semangat,” paparnya.
Pihaknya berharap, semua SMP baik negeri maupun swasta mempunyai produk P5 nya untuk mengangkat karakter kearifan lokal.
“Sehingga akan muncul kompetensi-kompetensi dimana sekolah yang satu dengan yang lain mempunyai karakteristik berbeda-beda yang menjadikan kekuatan Tulungagung yang termasuk didalamnya memiliki sejuta potensi kearifan lokal,” pungkasnya.(Agus)
Komentar