Namun, ia masih belum berani memberikan keterangan secara resmi perihal batu balok tersebut di era masa kerajaan mana, dikarenakan akan dikaji terlebih dahulu oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.
” Diduga batu balok yang ditemukan diduga merupakan bagian dari Candi, yang pada mulanya hanya satu balok kemudian ditemukan kembali batu balok kedua yang lokasinya bersebelahan,” ujar Endah Setiyowati.
Lanjut Endah, pihanya telah melakukan pengukuran batu balok pertama yakni berdiameter panjang 112 centimeter lebarnya 960 centimeter dan memiliki ketebalan 36 centimeter. Sedangkan batu balok kedua belum diketahui ukuranya dikarenakan baru ditemukan pada, Sabtu (4/6) ini.
Sebagai upaya mengamankan kedua batu berbentuk balok tersebut, pihaknya memindahkan dari lokasi penemuan ke Museum Airlangga Kota Kediri sembari menanti kedatangan tim BPCB Jatim.
” Kita harus bekerjasama dengan BPCB Jatim untuk melakukan kajian maupun penelitian lebih lanjut,” terangnya.
Terpisah, Pemerhati Sejarah dari Tapak Jejak Kediri, Doni Wicaksono menyampaikan, dirinya menduga batu berbentuk balok tersebut ada kaitannya dengan “punden” di Perumahan Candra Kirana Kelurahan Bandar Lor yakni berupa Betara Guru atau sebutan umumnya Arca Agastya peninggalan era kerajaan Majapahit dulunya terletak di sebelah utara penemuan dua batu balok dan kini telah berada di Museum Airlangga Kediri.
Komentar