TERASKATA.COM, Kediri– Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kediri hingga tahun 2022 lalu berhasil mengumpulkan penerimaan negara sebanyak Rp 36.772.113.550.674. Perolehan ini meningkat 11,85 persen persen atau setara Rp 3,89 triliun dari capaian tahun 2021 lalu. Hal ini disampaikan pada saat pers converens di Kantor KPPBC TMC Kediri pada Rabu, (25/01/2023).
Kepala Kantor KPPBC Kediri, Sunaryo menjelaskan, peningkatan ini juga terdapat pada devisa ekspor sebanyak 22,46 persen. Ia mengatakan bahwa, “Peningkatannya Rp 3,89 triliun lebih” terangnya.
Sebanding dengan peningkatan jumlah tersebut, Sunaryo menyebut jika jumlah tenaga kerja dalam lingkup pengawasan Kantor Bea Cukai Kediri juga ikut mengalami peningkatan dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 14.258 orang. Sunaryo menambahkan, “Selama itu ada enam pabrik rokok baru yang diterbitkan cukainya, Selain di Kediri diantaranya ada pula di Nganjuk dan Jombang,” terangnya.
Dalam penerbitan cukai yang masuk ke dalam nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) itu, Sunaryo menambahkan jika dalam proses pengajuannya sangat mudah dan gampang. Hal itu diharapkan bisa menghindari adanya produksi tembakau bagi pengusaha agar tidak mengedarkan rokok ilegal. Sunaryo mengatakan, “Bahwa ini juga memperjelas kepada masyarakat bahwa legal itu mudah,” terangnya.
Sunaryo kembali menjelaskan sebagai upaya melindungi masyarakat serta memberikan efek jera bagi para pelaku pelanggaran, sepanjang tahun 2022 Kantor Bea Cukai Kediri telah melalukan pemusnahan terhadap barang hasil pelanggaran ketentuan perundang-undangan di bidang Cukai berupa hasil tembakau tanpa dilekati pita cukai sebanyak dengan total 7.527.877 batang.
Jumlah itu juga belum termasuk tembakau Iris sebanyak 2.000 gram, MMEA tanpa dilekati pita cukai sebanyak 339 liter, dan Liquid vape tanpa dilekati pita cukai sebanyak 925 ml dengan nilai barang mencapai Rp 8.561.173.630.
Masih menurut Sunaryo ia mengatakan, “Kita terus sinergi bersama dengan pemda setempat, dalam bentuk sosialisasi ketentuan di bidang cukai serta kegiatan pengumpulan informasi peredaran rokok illegal dan operasi pasar. Selain itu juga sinergi dengan perusahaan jasa kiriman untuk meningkatkan efektifitas dan awareness pengawasan terhadap distribusi rokok illegal yang menggunakan jasa kiriman,” demikian pungkasnya.(yhs)
Komentar