TERASKATA.Com, Tulungagung– Sebagai upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Kesehatan menggelar Sosialisasi tentang Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Stunting, Penyakit Jantung, Stroke, dan Single Data (SIKESTA), di Balai Desa Pagersari, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.Rabu (26/10/2022).
Dalam sosialisasi tersebut, Dinkes Tulungagung berkolaborasi dengan RSUD dr Iskak Tulungagung, yang diikuti peserta dari para tenaga kesehatan Puskesmas, ibu PKK, perangkat Desa dan perwakilan warga masyarakat.
“Sosialisasi ini sebagai edukasi bagaimana cara penanganan kegawat daruratan untuk mencegah kematian Ibu dan Anak yang juga merupakan program nasional,” kata Kadinkes Kabupaten Tulungagung dr. Kasil Rohmad melalui Kabid Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Tulungagung, dr. Desi Lusiana Wardani.
Menurut dr. Desi, secara nasional angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Tulungagung masih tergolong cukup tinggi. Hal ini diketahui sampai hari ini jumlah kematian ibu ada 11 orang, sedangkan di tahun kemarin ada 57 orang, itupun karena pandemi Covid-19.
Pihaknya berharap, angka Kematian Ibu (AKI) berhenti di angka 11 orang saja, tidak ada lagi kematian ibu melahirkan.
Lebih lanjut disampaikan dr Desi, salah satu cara untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan, yakni melalui Bidan Desa yang nantinya harus lebih aktif memantau perkembangan ibu hamil. Dengan melaporkan hasil pemeriksaannya melalui KIA Online agar Dinkes atau Puskesmas bisa memantau perkembangan ibu hamil.
Kabid Kesmas ini mengatakan, banyak faktor yang mengakibatkan kematian ibu melahirkan, diantaranya adalah adanya kelainan, serta mungkin terkait penanganan keterlambatan rujukan, yang saat ini sedang di dalami oleh Dinkes Tulungagung.
“Dan hari ini sedang dilakukan audit maternal, verynata di Dinkes yang juga dilaksanakan oleh RSUD dr. Iskak Tulungagung. Hari ini sosialisasi dilakukan di seluruh kecamatan yang ada di Tulungagung dan untuk Kalidawir kita adakan di Pagersari ini,” terang dr. Desi.
Komentar