Pakar Bahasa Indonesia ini menjelaskan, bahwa dalam Kurikulum Merdeka tersebut ada strategi inovasi kemerdekaan sebagai seorang guru untuk memilih capaian-capaian pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi kondisi peserta didik. Karena menurutnya, dalam satu kelas capaian yang dilakukan oleh setiap siswa tidak sama, ada kewajiban seorang guru untuk menentukan capaian -capaian itu.
“Makanya SMPN 1 Kedungwaru dengan niat yang luar biasa untuk mencerdaskan anak bangsa mengawali supaya Kurikulum Merdeka bisa dilaksanakan di tahun pelajaran 2022-2023,” kata Sri Wahyuni.
“Dengan semangat Merdeka Belajar SMPN 1 Kedungwaru tampil lebih dulu bersama relawan -relawan pendidikan SMPN 1 Kedungwaru untuk perkembangan di SMPN 1 Kedungwaru, umumnya di Kabupaten Tulungagung, guna mewujudkan pendidikan yang bermartabat dan profesional,” terangnya.
Disinggung terkait dengan persiapan yang diakukan, Ia mengaku bahwa sebelumnya pihaknya telah mengadakan diklat-diklat atau pelatihan dengan menghadirkan narasumber yang berkualitas.
“Walaupun dari pusat itu sudah ada panduan pelaksanaannya, tetapi SMPN 1 Kedungwaru tetap mengadakan diklat-diklat dan pelatihan baik melalui zoom metting maupun tatap muka.
Selain itu kami juga mendatangkan narasumber -narasumber yang berkualitas. Jadi kami persiapkan semuanya, dan setelah itu kami melakukan pembuatan modul ajar dan lain-lain sehingga Alhamdulillah tahun 2022-2023 ini telah resmi menggunakan Kurikulum Merdeka,” tuturnya.
Terkait dengan pelaksanaan implementasi Kurikulum Merdeka di SMPN 1 Kedungwaru, penyandang gelar Doktor lulusan Universitas Negeri Malang ini menjelaskan bahwa, hal tersebut tidak asal menggunakan saja, tetapi memang ber SK dari Kemendikbud.
“Ini ada SK nya Lo, jadi tidak sukur asal menggunakan saja, ini di tinjau dari pusat dan itu ber SK dari Kementerian Pendidikan. SMPN 1 Kedungwaru melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka dengan level Mandiri Berubah. Ini yang pertama kali SMPN 1 Kedungwaru dan SMP 1 Kauman yang kemudian diikuti SMP yang lain,” ujarnya.
Komentar