Selain itu, dihadapan Tim BBGP Provinsi Jawa Timur, Sri Wahyuni juga menyampaikan bahwa, pada masa pandemi Covid-19 yang melanda selama hampir dua tahun ini, SMPN 1 Kedungwaru tidak lumpuh dalam hal pendidikan, tetapi justru berinovasi. Hal tersebut terbukti disaat ada kegiatan desiminasi hasil fasilitasi peningkatan mutu yang waktu itu dilaksanakan oleh LPMP tahun 2020, SMPN 1 Kedungwaru dengan programnya Orkestra Pengembangan Sekolah, meraih juara terbaik ke tiga tingkat Provinsi Jawa Timur mewakili kabupaten Tulungagung.
“Tidak hanya itu, siswa-siswi SMPN 1 Kedungwaru telah menghasilkan karya-karya terbaik, seperti Batik Ciprat, dan bahkan mampu menerbitkan 8 buku karya literasi siswa yang dipersembahkan ke Perpustakaan daerah,” paparnya.
Sementara itu dalam kunjungan kerjanya tersebut, Kepala BBGP Provinsi Jawa Timur, Abu Bakar M.Pd, sangat mengapresiasi dengan SMPN 1 Kedungwaru yang telah memilih model yang ke dua yaitu level Mandiri Berubah
“Saya yakin kita semua sepakat bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Maka dari itu kita harus sudah siap menghadapi perubahan yang ada. Kurikulum Merdeka mengajak kepada kita semua untuk menyongsong zamannya, mengajak kepada kita semua untuk semakin ramah, mengajak anak-anak kita belajar sesuai kebutuhannya, sesuai dengan kesanggupannya, dan sesuai dengan lingkungannya,” ungkap Abu Bakar.
Di tempat yang sama, Direktur Guru PAUD dan Dikmas Kemendikbudristek, Dr. Santi Ambar Rukmi, M.Ed., menyampaikan bahwa, Kurikulum Merdeka yang saat ini tengah di implementasikan di sekolah-sekolah cukup layak di zamannya.
‘Karena itu, maka kami ingin mengetahui sejauh mana kesiapan dari para guru, dan kendala-kendala yang dihadapi, dan bagaimana ini nanti di Implementasikan dengan baik di sekolah,” ujarnya.










Komentar