TERASKATA.Com, Tulungagung– Sebagai layanan terpadu satu atap penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbaik, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menerima penghargaan Indonesian Migrant Worker Awards Tahun 2022, dari kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, saat peringatan Hari Migrant Internasional Tahun 2022, di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Lombok Timur pada Minggu, (18/12/2022).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso, S.Sos., saat diwawancarai awakmedia di ruang kerjanya. Selasa, (20/12/2022).
“Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan berbarengan dengan peringatan Migrant Day, kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, dalam melayani dan melindungi Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya, yang terbaik, yang selama ini mungkin belum dilaksanakan oleh daerah lain,” terangnya.
Agus Santoso mengatakan, terkait dengan program.perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung tidak hanya melakukan perlindungan fisik saja, namun juga mengembangkan program perlindungan Sosial dan Ekonomi, bagi keluarga PMI dengan membentuk Paguyuban yang tugasnya untuk melindungi keluarga Pekerja Migran yang ditinggal keluar negeri.
“Kita sudah mengembangkan perlindungan terhadap Pekerja Migran tidak hanya perlindungan fisik saja, tetapi juga perlindungan sosial dan ekonomi yang kita kembangkan di Kabupaten Tulungagung,” kata Agus
“Perlindungan sosial ini terhadap akses-akses akibat Pekerja Migran yang keluar negeri dan keluarga yang ditinggalkannya di rumah itu secara sosial, secara kemasyarakatan, bila terjadi permasalahan di Kabupaten Tulungagung,” terangnya.
Dengan membentuk Paguyuban yang tugasnya untuk melindungi keluarga Pekerja Migran, Kadisnakertrans Kabupaten Tulungagung ini berharap, keluarga dan anak-anak yang ditinggal oleh bapak atau ibunya ke luar negeri tetap mendapatkan perlindungan secara sosial, sehingga terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif yang muncul, seperti pergaulan bebas, minuman keras dan juga narkoba.
“Seperti anak-anaknya pekerja Migran ini
perlindungan terhadap itu tidak ada, dan mereka dibiarkan begitu saja sehingga dalam pergaulannya itu tidak ada yang mengawasi, lha kita sudah melangkah kesana, nanti ada konseling untuk anak-anak Pekerja Migran itu dari kita, dan kita nanti akan memilah-milah, bakat anak-anak tersebut untuk kita bina sesuai bidang bakatnya masing-masing,” paparnya.
Komentar