Prosesi Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas, Ini Harapan Wakil Ketua DPRD Tulungagung

Politisi Partai Gerindra ini menyebut, kegiatan festival ataupun pasar murah tidak akan mengganggu nilai kesakralan saat prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas, karena penyelenggaraannya dilakukan sebelum pelaksanaan jamasan.

“Kesakralan jamasan tetap terjaga. Nguri-nguri adat tetap ada,” tuturnya.

Dari pantauan di lokasi, Prosesi jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kiai Upas menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian warga Tulungagung, yang mana dalam prosesi jamasan tersebut diawali dengan kirab air suci yang diambil dari 9 mata air Panguripan dari Goa Tritis, Air bilik tengah, Air buntut, Air tempuran, Air Gotehan, Air kelapa, Air Sumur, Air deresan Randu dan Air deresan Pisang, yang kemudian diserahkan kepada Pj Bupati Tulungagung, untuk dimanfaatkan sebagai prosesi jamasan.

Merekapun ikut menyaksikan prosesi jamasan pusaka yang menjadi ikon Tulungagung tersebut hingga diakhir acara dilakukan selamatan bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Agus)

Komentar