TERASKATA.COM, Magetan — Dalam rangka merayakan hari lebaran ketupat masyarakat dusun Joso, ,Desa Turi, kecamatan Panekan, atau tepatnya di kampung Nahdlatul Ulama (NU) menggelar wisata ketupat dengan menggantungkan sekitar 6000 ketupat sepanjang jalan sejauh 1 km.
Hal tersebut merupakan tradisi masyarakat yang telah dilaksanakan secara turun temurun sejak dahulu, dan tradisi lebaran ketupat biasanya digelar setalah sepekan hari raya Idul Fitri.
Bupati Magetan, Suprawoto, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, acara ini merupakan rutin yang diadakan setiap tahun oleh masyarakat Dusun Joso sejak tahun 2017 lalu.
Untuk ketupat yang disajikan oleh warga dengan cara digantung dipinggir jalan sepanjang 1 kilometer dan pengunjung gratis mengambilnya.
“Pengunjung bisa langsung makan ditempat di tenda-tenda yang menyediakan menu makanan ketupat lengkap dengan sayur dan lauk pauknya,” terang Bupati. Sabtu, (29/4/2023).
“Tradisi ketupatan seperti ini harus kita lestarikan agar nilai-nilai budaya tetap terjaga dan lestari sepanjang masa. Jangan sampai kita-kita ini tercabut dari akar budaya kita,” ujarnya.
Menurutnya acara seperti ini selain bisa menjadi potensi wisata sekaligus mengenalkan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur kita kepada para generasi penerus saat ini.
Sementara itu, Lurah Kampung Nahdatul Ulama (NU) Dusun Joso, Minhad, menyampaikan, acara Wisata Ketupat tersebut sudah terlaksana 6 kali sejak Dusun Joso resmi jadi Kampung Nahdatul Ulama (NU) di tahun 2017, dan pernah terhenti saat pandemi covid 19 lalu.
“Ketupatan ini guna melestarikan budaya Islam yang telah ada sejak dulu. Biasanya ketupatan dilaksanakan di rumah sendiri-sendiri, dan ini dilakukan bersama dijadikan destinasi wisata religi tahunan,” kata Minhad.
“Acara wisata Ketupat ini selain pengunjung bisa menikmati makanan ketupat dengan berbagai menu, pengunjung juga disajikan bazar UMKM dari Desa Turi,serta penampilan kesenian Reog Ponorogo yang dimainkan oleh para santri-santri NU,” pungkasnya. (A.ng)
Komentar